kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi Berharap Kawasan Industri Hijau Indonesia Jadi yang Terbesar di Dunia


Selasa, 21 Desember 2021 / 18:10 WIB
Jokowi Berharap Kawasan Industri Hijau Indonesia Jadi yang Terbesar di Dunia
Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (21/12).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mendorong Kawasan Industri Hijau Indonesia menjadi yang terbesar di dunia.

Kawasan yang terletak di Kalimantan Utara itu memiliki luas hingga 16.400 hektare (ha). Bahkan ke depannya Jokowi menargetkan luasan kawasan dapat mencapai 30.000 hektare (ha).

"Kita harapkan akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia," ujar Jokowi saat groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia, Selasa (21/12).

Kawasan tersebut nantinya akan digunakan untuk produksi sejumlah teknologi hijau. Antara lain sodium ion, lithium ion, semiconductor, petrochemical, green alumunium, dan solar panel.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta penjagaan terhadap kawasan tersebut. Hal itu ia perintahkan kepada kepala daerah serta jajaran kepolisian dan TNI untuk menjaga keamanan dan situasi kondusif.

Baca Juga: Jokowi Targetkan Kawasan Industri Hijau Indonesia Serap 200.000 Tenaga Kerja

"Sehingga investasi betul-betul segera bisa melakukan percepatan pembangunan di sini," ungkap Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga meminta adanya percepatan perizinan di kawasan tersebut. Percepatan tersebut penting untuk menunjukkan keseriusan pemerintah membangun kawasan.

Kehadiran kawasan akan memberikan banyak manfaat bagi negara. Selain membuka lapangan kerja, industri tersebut juga akan memberikan pendapatam kepada negara.

Sebelumnya Staf Khusus Menko Maritim dan Investasi Firman Hidayat bilang nilai investasi di kawasan tersebut dapat mencapai US$ 132 miliar. Industri tersebut akan memproduksi barang jadi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×