kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

JK bilang subsidi tetap bisa dilaksanakan 2015


Selasa, 18 November 2014 / 12:22 WIB
JK bilang subsidi tetap bisa dilaksanakan 2015
ILUSTRASI. Penyebab Tumor Rahang Bisa Terjadi.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, wacana kebijakan subsidi tetap untuk mengantisipasi besarnya beban subsidi bahan bakar minyak (BBM), bisa direalisasikan tahun depan. Pola subsidi tetap merupakan kebijakan ekonomi yang struktural dan baik untuk jangka panjang.

Menurut JK, pemerintah akan memperhitungkan besaran subsidi tetap BBM sekitar Rp 1.000 sampai dengan Rp 2.000 per liter. "Tahun depan kami akan memperhitungkan pemberian subsidi tetap untuk BBM. Nanti diperhitungkan. Butuh persiapan karena ada proses administratif," jelas JK di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (18/11).

Lebih lanjut JK menuturkan bahwa besaran pemberian subsidi tetap ini utamanya akan dibicarakan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sebelumnya Bank Indonesia menganjurkan pemerintah untuk menerapkan pola kebijakan subsidi tetap untuk mengantisipasi besarnya beban subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan, dengan subsidi tetap maka inflasi bisa menjadi lebih stabil. Inflasi pun bisa diarahkan ke 3,5%. "Kita ingin di tahun 2019 Indonesia inflasinya ada di kisaran 3,5% plus minus 1%," katanya, Senin (17/11). Untuk itu salah satu yang perlu kita lakukan adalah mengelola harga barang yang diatur pemerintah atau administered prices dan pengelolaan energi, pangan secara lebih baik.

Menurutnya, Indonesia pernah mengalami periode inflasi rendah. Pada tahun 2011 inflasi berada pada level 3,8%, pada tahun 2012 sebesar 4,3%, dan pada tahun 2013 mencapai 8,3%.

Inflasi yang tinggi disebabkan karena pada bulan Juni terjadi kenaikan harga BBM. Adapun, data terbaru inflasi tahun kalender Oktober 2014 mencapai 4,19%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×