Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Seleksi tahap akhir calon Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) periode 2017-2022 berlangsung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tadi malam, Selasa (6/6). Para kandidat pun mengeluarkan program-program unggulannya.
Arif Baharudin sebagai satu-satunya calon yang menantang calon petahana DK OJK mempersiapkan sejumlah jurus jitu saat uji kelaikan dan kepatutan DK OJK di Komisi XI DPR RI. Misinya adalah mengembangkan instrumen lain di pasar modal selain saham.
"Kita akan dorong instrumen lain, misalnya surat utang atau produk baru bond untuk berkembang, sehingga bisa untuk pendanaan jangka panjang," ujarnya tadi malam (6/6).
Ia berambisi mendongkrak kapitalisasi pasar modal tembus Rp 10 ribu triliun dengan jumlah emiten mencapai 750 emiten pada 2022. Dia optimistis karena Indonesia di tahun ini sudah memperoleh tiga rating investment grade dari lembaga pemeringkat internasional, yakni Standard and Poor's, Fitch, dan Moody's.
"Ini angka yang masih achievable dengan kondisi sudah investment grade, level yang lebih baik dan target optimistis tercapai," tuturnya.
Dia pun berjanji akan mengurangi peredaran investasi bodong di Tanah Air apabila terpilih nanti. Menurutnya, dengan memperkuat sosialisasi dan edukasi, serta memperkuat peran call center bisa mencegah jatuhnya korban investasi bodong.
"Kita berikan pemahaman. Atau untuk produk tertentu, kita akan kasih kualifikasinya sehingga masyarakat bisa lebih berhati-hati. Tindakan pencegahan ya dengan edukasi, atau kalau ada yang dicurigai bisa lapor ke call center," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News