kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.317   10,00   0,06%
  • IDX 7.233   -24,48   -0,34%
  • KOMPAS100 1.065   -7,05   -0,66%
  • LQ45 844   -2,59   -0,31%
  • ISSI 214   -1,99   -0,92%
  • IDX30 434   -1,19   -0,27%
  • IDXHIDIV20 518   -2,00   -0,38%
  • IDX80 122   -0,92   -0,75%
  • IDXV30 124   -0,31   -0,25%
  • IDXQ30 142   -0,53   -0,37%

Jika subsidi BBM Rp 2.000/liter, inflasi bisa 2,5%


Kamis, 03 April 2014 / 19:59 WIB
Jika subsidi BBM Rp 2.000/liter, inflasi bisa 2,5%
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu Presiden Joko Widodo di Moskow pada 30 Juni 2022. Sputnik/Pavel Bednyakov/Kremlin via REUTERS


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah merencanakan menggunakan skema subsidi tetap dalam belanja subsidi. Bank Indonesia (BI) menyambut positif langkah pemerintah.

Hitungan BI, apabila dilakukan subsidi tetap Rp 2.000 per liter maka akan ada dampak inflasi sebesar 2,5%. "Semakin kecil subsidinya, dampak inflasi semakin besar," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung dalam Bincang-Bincang Media (BBM) di Jakarta, Kamis (3/4).

Menurut Juda, BI melihat skema subsidi tetap mempunyai arah fiskal yang jelas. Pengeluaran fiskal akan semakin berkurang karena pembayaran subsidi tidak tergantung nilai tukar.

Mestinya pemerintah secepat mungkin bisa melakukan kebijakan subsidi tetap. "Ketika ada peluang untuk melakukan adjustment di harga BBM mestinya bisa dilakukan," tandas Juda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×