CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Jika subsidi BBM Rp 2.000/liter, inflasi bisa 2,5%


Kamis, 03 April 2014 / 19:59 WIB
Jika subsidi BBM Rp 2.000/liter, inflasi bisa 2,5%
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu Presiden Joko Widodo di Moskow pada 30 Juni 2022. Sputnik/Pavel Bednyakov/Kremlin via REUTERS


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah merencanakan menggunakan skema subsidi tetap dalam belanja subsidi. Bank Indonesia (BI) menyambut positif langkah pemerintah.

Hitungan BI, apabila dilakukan subsidi tetap Rp 2.000 per liter maka akan ada dampak inflasi sebesar 2,5%. "Semakin kecil subsidinya, dampak inflasi semakin besar," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung dalam Bincang-Bincang Media (BBM) di Jakarta, Kamis (3/4).

Menurut Juda, BI melihat skema subsidi tetap mempunyai arah fiskal yang jelas. Pengeluaran fiskal akan semakin berkurang karena pembayaran subsidi tidak tergantung nilai tukar.

Mestinya pemerintah secepat mungkin bisa melakukan kebijakan subsidi tetap. "Ketika ada peluang untuk melakukan adjustment di harga BBM mestinya bisa dilakukan," tandas Juda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×