Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepala daerah untuk mendorong serapan anggarannya tahun 2015. Sebab, serapan anggaran menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun 2015.
Dalam rapat kerja bersama sejumlah kepala daerah, Jokowi bilang, jika serapan anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) tahun 2015 mencapai 94%, pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun bisa mencapai 4,9%.
Belanja pemerintah akan membuat perputaran uang di masyarakat meningkat lebih cepat. "Pertumbuhan ekonomi itu terjadi kalau sudah ada uang dan pekerjaan," kata Jokowi, Rabu (21/10) di Istana Negara, Jakarta.
Pemerintah mengaku optimistis hingga akhir tahun target sebesar 4,9% itu tercapai. Apalagi, jika melihat perkembangan terakhir, pada kuartal III pertumbuhan ekonomi sudah lebih baik dibandingkan dua kuartal sebelumnya.
Jokowi mengaku sudah mendapatkan informasi, kalau pertumbuhan ekonomi di kuartal III sebesar 4,85%. Sementara di dua kuartal sebelumnya pertumbuhan masing-masing sebesar 4,7% dan 4,67%. Hal ini tidak lepas dari meningkatnya serapan belanja pemerintah baik pusat dan daerah.
Sementara ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistyaningsih melihat, pertumbuhan ekonomi di kuartal III memang kemungkinan lebih tinggi. Sebab, berdasarkan data penjualan semen dan otomotif mengalami pertumbuhan lebih baik dari dua kuartal sebelumnya.
Meskipun demikian, dari sisi impor memang masih mengalami penurunan dari kuartal sebelumnya. Padahal impor merupakan salah satu indikator tumbuhnya industri suatu negara. Apalagi, impor tersebut terkait dengan bahan baku industri.
Namun, demikian untuk mengejar 4,9% diperlukan effort yang lebih dari sekedar mendorong serapan anggaran. Kalau dihitung, pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 4,7, kuartal II 4,67 dan ditambah 4,85% seperti yang dibilang Jokowi, untuk mengejar 4,9% kuartal IV pertumbuhan harus di atas 5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News