kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jika pesimistis, Lulung sarankan Ahok mundur


Senin, 03 Februari 2014 / 06:50 WIB
Jika pesimistis, Lulung sarankan Ahok mundur
ILUSTRASI. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang targetkan pendapatan US$ 120 juta di tahun 2022


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menyarankan agar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mundur jika tidak mampu mengatasi masalah banjir. Hal itu terkait pernyataan Basuki bahwa wilayah Kampung Pulo tidak akan terbebas dari banjir.

"Ahok (Basuki) bilang sampai kiamat banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, tidak akan pernah bisa diatasi. Jelas ini pernyataan pesimis. Kalau pemimpinya sudah pesimis seperti ini, lantas rakyat Jakarta minta pertolongan siapa lagi? Kalau pesimis begini, mundur saja," ujar Lulung sebagaimana dikutip Warta Kota, Minggu (2/2/2014).

Menurut Lulung, pernyataan Basuki tersebut sangat menyakiti hati warga Kampung Pulo. Lulung mengaku sudah mendapatkan pengaduan warga Kampung Pulo kepada dirinya. Ia mengatakan, sebelum jadi wagub, Basuki pernah membuat kontrak politik dengan rakyat Jakarta. Kontrak politik itu antara lain akan menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.

"Dalam kampanyenya, Ahok berkoar bahwa dia, kalau terpilih jadi wagub, dia berjanji akan menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta. Tapi kenapa melihat banjir yang terjadi di Kampung Pulo, dia bilang banjir disana sampai kiamat tidak akan pernah teratasi," kata Lulung.

Lulung menegaskan, dirinya tidak memiliki sentimen pribadi kepada Basuki. Namun, ia menilai bahwa pernyataan Basuki yang dikabarkan oleh berbagai media massa itu sudah menyakiti perasaan warga Kampung Pulo.

Pernyataan Basuki itu disampaikan terkait keberadaan warga di bantaran Sungai Ciliwung di kawasan Kampung Pulo. Basuki mengatakan, selama warga bersikeras tinggal di kawasan terlarang tersebut, maka banjir di wilayah itu tak akan terselesaikan.

"Kalau tidak punya duit, janganmaksa tinggal di pinggir kali. Sampai kiamat pasti banjir,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (21/1).

Ia mengatakan, saat musim kemarau, badan air pasti mengecil, akhirnya warga membangun rumah. Namun, ketika musim hujan, rumah warga akan menghambat jalannya air di sungai tersebut. (Warta Kota)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×