kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Jika Ekonomi AS Terus Melambat, Ekonomi RI Bisa Ada di Kisaran 4,9%-5% Pada 2025-2026


Kamis, 08 Agustus 2024 / 16:24 WIB
Jika Ekonomi AS Terus Melambat, Ekonomi RI Bisa Ada di Kisaran 4,9%-5% Pada 2025-2026
ILUSTRASI. Perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) akan menghantui perekonomian Indonesia. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) akan menghantui perekonomian tanah air. Bahkan negeri Paman Sam tersebut diprediksi akan mengalami resesi.

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sepanjang pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto stagnan di level 5,1% atau dari 2025-2029.

Pernyataan ini tertuang dalam Article IV Consultation tahun 2024 edisi Agustus 2024, yang terbit, Rabu (7/8).

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Menguat ke Rp 15.800 Per Dolar AS, Asal Kondisi Global Membaik

Akan tetapi, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, proyeksi IMF tersebut masih relatif moderat karena belum mempertimbangkan adanya risiko perlambatan ekonomi atau resesi AS, serta  ketidakpastian geopolitik apabila Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS.

Artinya, dengan menghitung risiko tersebut, Bhima justru memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia setidaknya pada 2025 hingga 2026 hanya akan mencapai 4,9% hingga 5% saja.

“Selain itu ada faktor krusial yang terlalu dini di estimasi dampaknya yakni susunan kabinet Prabowo-Gibran terutama tim ekonom keuangan,” tutur Bhima kepada Kontan, Kamis (8/8).

Meski begitu, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi moderat 5,1% sepanjang pemerintahan Prabowo-Gibran, perlu dilakukan berbagai penyesuaian terutama rencana kerja pemerintah  baru ke depannya.

Hal ini mengingat, ambisi target pertumbuhan ekonomi Prabowo sebesar 8% setidaknya pada tiga tahun ia menjabat, akan sulit dicapai. Di samping itu, pemerintahan baru juga harus menjaga APBN karena pasti akan berpengaruh dengan situasi ekonomi.

Baca Juga: IMF Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Sepanjang Pemerintahan Prabowo Stagnan di 5,1%

“Sehingga program harus lebih selektif dan memiliki urgensi untuk ungkit pertumbuhan ekonomi,” lanjutnya.

Bhima menyarankan agar hilirisasi produk pertanian dan perkebunan bisa dikembangkan, apabila mendesak untuk mendorong penerimaan negara.

“Hilirisasi produk pertanian dan perkebunan jika memang urgen bisa didorong segera bahkan lebih cepat daripada implementasi makan bergizi gratis,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×