Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kabar baik datang dari saudara jauh. Rencananya, Pemerintah Jepang akan menjajaki investasi di enam wilayah di Indonesia.
Keenam daerah itu merupakan hasil survei yang dilakukan Economic Research Institute for Asean and East Asia (ERIAEA), sebuah lembaga penelitian yang dibiayai pemerintah Jepang dan berdomisili di Indonesia. Keenam daerah itu yakni Sumatra bagian timur, Pantai utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara dan Papua.
"Wilayah-wilayah ini telah dipetakan dari segi keperluan infrastruktur, potensi ekonomi, dan sebagainya," ujar Menteri Perdagangan Mari Pangestu usai mendampingi Presiden SBY bertemu Menteri Perekonomian Jepang Masayuki Naoshima, Senin (11/1).
Pemerintah Jepang dan Indonesia akan mendorong investasi infrastruktur di wilayah itu. Menurut Mari, konsep keterlibatan Jepang sama seperti saat membangun infrastruktur di Mumbai, India.
Ketika itu, Jepang membangun infrastruktur Mumbai dengan membawa dana segar senilai US$ 150 juta. Sedangkan sisanya, Pemerintah India menarik pihak swasta untuk terlibat. Meski belum secara khusus membahas soal dana yang akan dikucurkan , Mari bilang Jepang telah berkomitmen untuk menindaklanjuti pembangunan infrastruktur di enam koridor ekonomi itu.
Jika pembangunan infrastruktur itu terwujud, Mari mengatakan keenam daerah itu menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). "Yang penting kita mulai dengan konektivitas infrastrukturnya," jelas Mari.
Selain membahas soal enam koridor ekonomi, Pemerintah Jepang dan Indonesia juga berkomitmen meningkatkan kerjasama energi terbarukan, climate change, teknologi, konservasi energi, pengurangan emisi Co2. "Ini mungkin beberapa area baru di luar yg manufaktur yang biasa kita
bahas, elektronik, otomotif dan tekstil," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News