kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Jelang Pidato Nota Keuangan, Ekonom Prediksi Arah RAPBN 2025 Akan Seperti Ini


Jumat, 16 Agustus 2024 / 08:20 WIB
Jelang Pidato Nota Keuangan, Ekonom Prediksi Arah RAPBN 2025 Akan Seperti Ini
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kanan) memimpin rapat terbatas disaksikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri), Menko Polhukam Hadi Tjahjanto (kedua kiri) dan Menteri Pertahanan yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/8/2024).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan Nota Keuangan Pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Jokowi akan menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2024 sekitar pukul 09.00 WIB.

Nantinya, Jokowi akan menyampaikan dua pidato di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI. Pertama, pidato dalam rangka Penyampaian Laporan Kinerja Lembaga-Lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan RI.

Kedua, Jokowi akan berpidato dalam rangka Penyampaian Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya.

Baca Juga: Jokowi Pidato RAPBN 2025 Hari Ini (16/8), Gaji PNS, TNI & Polisi Akan Naik

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda memprediksi arah Nota Keuangan dan RAPBN 2024 yang akan dibacakan oleh Jokowi untuk menjadi bekal pemerintahan Prabowo Subianto.

Huda menyebut, yang akan dibacakan Jokowi tidak akan berbeda jauh dengan dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF)2025 mengenai akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

"Terlebih ada kata berkelanjutan, yang saya rasa tersirat juga pembangunan ekonomi pemerintahan sekarang yang diarahkan untuk dilanjutkan oleh presiden berikutnya," ujar Huda kepada Kontan.co.id, Kamis (15/8).

Selain itu, penerimaan negara akan berubah dengan adanya asumsi kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12%, serta kemungkinan akan ada windfall harga komoditas seperti minyak.

Dari sisi belanja, Huda memperkirakan akan ada tambahan anggaran makan bergizi gratis serta keberlanjutan anggaran IKN. 

Selanjutnya: 2 Pesawat Jet Tempur Prancis Bertabrakan Satu Sama Lain, 2 Pilot Tewas

Menarik Dibaca: Masih Ada Potensi Koreksi, Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini (16/8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×