Reporter: Venny Suryanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan kedua April 2019 atau menjelang pemilihan umum (Pemilu), harga sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, beberapa komoditas harga pangan mengalami kenaikan harga. Ia merinci harga ayam saat ini berkisar Rp 35.000 – Rp 36.000 per ekor. Bahkan di beberapa pasar telah mencapai harga Rp 40.000 per ekor dari yang sebelumnya sekitar Rp 30.000 per ekor.
Naiknya harga ayam ini karena bibit ayam atau day old chicken (DOT) sudah mahal. Tidak hanya bibit ayamnya, biaya produksi dan penggemukan ayam juga membutuhkan waktu yang lama sehingga harga ayam mengalami kenaikan.
Selain harga ayam, harga telur ayam saat ini juga naik menjadi Rp 24.000 per kilogram (kg) dari yang sebelumnya Rp 23.000 per kg. Kemudian harga harga sebagian cabai juga naik khususnya cabai merah besar (TW) yang mengalami kenaikan harga sejak lima hari lalu. Harga cabai merah besar sebelumnya Rp 36.000 per kg saat ini harganya Rp 40.000 per kg.
Sementara itu, Ikappi menyebutkan komoditas beras, daging, gula pasir dan minyak goreng harganya masih standar tidak mengalami kenaikan.
Lebih lanjut Abdullah mengatakan, komoditas yang perlu menjadi perhatian adalah bawang putih dan bawang merah karena harganya saat ini naik cukup tinggi.
“Bawang putih harganya sudah tembus Rp 45.000 per kg per hari ini. Padahal kemarin masih sekitar Rp 42.000 – Rp 43.000 per kg. Sedangkan bawang merah juga sudah tembus di angka Rp 44.000 per kg setelah sebelumnya Rp 43.500 per kg,” kata Abdullah, Minggu (14/4).
Khusus untuk bawang putih, Abdullah mengatakan harga bawang putih naik karena tidak adanya kejelasan stok bawang putih yang ada saat ini sehingga muncul spekulasi sedikitnya stok bawang putih yang ada di pasaran.
Disamping itu, Abdullah memprediksi harga-harga komoditas bisa mengalami tren kenaikan harga terlebih dengan adanya penyelenggaraan pemilu beberapa hari ke depan. Sebab, secara tidak langsung penyelenggaraan pemilu mempengaruhi psikologi pasar terhadap harga pangan.
“Jika melihat tren sekarang naik, sangat memungkinkan nanti tren harga naik apalagi isu-isu tahun politik ini agak sensitif. Jadi pedagang, pembeli dan petani masih terpengaruh psikologi pasar jika ada kegaduhan. Isu-isu nasional itu juga mempengaruhi harga dan saya minta kepada politisi dan semua pihak untuk tetap tenang setelah Pemilu agar harga – harga komoditas pangan tidak naik,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News