kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jelang Lebaran, Harga Pangan Mengalami Kenaikan Tak Wajar


Senin, 14 Maret 2022 / 15:26 WIB
Jelang Lebaran, Harga Pangan Mengalami Kenaikan Tak Wajar
ILUSTRASI. Pedagang menata cabai merah teropong di Pasar Kota Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (2/3/2022). Jelang Lebaran, Harga Pangan Mengalami Kenaikan Tak Wajar.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengungkapkan jelang ramadan harga komoditas pangan masih cukup tinggi.

Abdullah menyebutkan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan yaitu cabai rawit di angka Rp 76.000 per kilogram (kg), ayam mengalami kenaikan Rp 46.999 per ekor dari yang semula Rp 35.000 per ekor, bawang putih juga alami kenaikan dari Rp 30.000 per kg ke Rp 32.500 per kg , selanjutnya daging sapi berada di angka Rp 140.000 dan minyak goreng di angka Rp 17.000 – Rp 18.000 per liter.

“Untuk minyak goreng dan cabai, kita masih belum bisa prediksi akan naik lagi atau tidak karena barangnya masih sedikit, tapi untuk stok komoditas lain masih relatif aman dengan harga yang cukup tinggi” ujar Abdullah pada kontan.co.id pada Senin (14/3).

Baca Juga: Jokowi Minta Gubernur Tingkatkan Vaksinasi

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengungkapkan, harga kebutuhan pokok selalu mengalami kenaikan musiman jelang ramadan.

Namun pada awal tahun ada kenaikan harga tidak wajar karena terjadi 30 hari sebelum bulan Ramadan. “Kenaikan harga itu biasanya H-7 menjelang ramadan dan akan semakin intens kenaikan nya ketika memasuki idul fitri, sedangkan yang terjadi saat ini terjadi kenaikan harga jauh sebelum ramadan,” tutur Reynaldi.

Reynaldi menambahkan, konsekuensi yang terjadi pada pedagang pasar saat ini adalah penurunan pendapatan pedagang karena harus mengurangi volume jualan mereka di tengah gejolak harga pangan awal tahun ini.

Baca Juga: Tidak Naikan Harga Pertalite, Pertamina Bisa Dapat Tambahan Dana Kompensasi

Dengan demikian, dia meminta pemerintah untuk saling berkoordinasi menjaga ketersediaan bahan pokok dari hulu ke hilir karena tentu permintaan akan tinggi menjelang ramadan hingga lebaran.

“Maka antisipasi yang kita harapkan dari pemerintah yaitu mereka harus mampu menyediakan stok pangan. Jika stoknya aman kami kira harga dapat kembali dijangkau oleh masyarakat selain itu pendistribusian kebutuhan pangan ini juga perlu di awasi dan di kontrol,” tutup Reynaldi pada Kontan Senin (14/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×