kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jatah premium tahun ini sisa 1 juta kiloliter


Kamis, 05 Desember 2013 / 15:53 WIB
Jatah premium tahun ini sisa 1 juta kiloliter
ILUSTRASI. Mobilitas Masyarakat Dilonggarkan, Penjualan Asuransi Perjalanan Asuransi Allianz Alami Kenaikan Lebih dari 200%. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Masyarakat pengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi semakin menghemat pengeluarannya, setelah pemerintah menaikkan harga pada Juni 2013. Hal ini terlihat dari menurunnya konsumsi premium tahun ini.

Vice President Fuel Retail PT Pertamina (Persero) Muhammad Iskandar mengatakan, hingga akhir Desember 2013, masih ada sisa 1 juta kiloliter premium.

"Kemarin dengan kenaikan harga BBM, pertumbuhan (konsumsi) premium terendam. Sebelumnya kenaikan 9,7% (2012), sekarang 4,7%. Makanya kuota premium akan sisa 1 jutaan," kata dia ditemui di kantor Kementerian BUMN dalam sosialisasi RFID, di Jakarta, Kamis (5/12).

Ia mengatakan, premium yang disubsidi tahun ini sekitar 30 juta kiloliter. Sementara itu, solar disubsidi sekitar 15,7 juta kiloliter. Iskandar optimistis, premium dapat dihemat hingga akhir tahun.

Namun, hal berkebalikan terjadi untuk solar. Hal ini disebabkan lantaran masih banyaknya penyelewengan solar, yang dilakukan para oknum untuk dijual ke industri. Ia memperkirakan alokasi solar bocor 200.000 kiloliter.

"Nah ini yang kemungkinan diselewengkan karena harganya murah. Industri pakai solar yang harganya Rp 11.000, yang subsidi ini kan Rp 5.500 per liter," terangnya.

"Solar kemungkinan akan melampaui sedikit sekitar 200.000 kiloliter dari pagu 15,7 juta kiloliter kemungkinan akan tembus 15,9 juta kiloliter," pungkasnya. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×