kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jangan anggap remeh anggota pansel KPK


Kamis, 21 Mei 2015 / 13:58 WIB
Jangan anggap remeh anggota pansel KPK
ILUSTRASI. Indef memproyeksikan tingkat kemiskinan pada 2024 akan turun tipis dari 9,36% pada Maret 2023 menjadi 9,16% pada tahun 2024. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Direktur Eksekutif Wahid Institute Yenny Wahid mengapresiasi positif terobosan Presiden Joko Widodo, yang memilih sembilan perempuan sebagai panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut dia, keberadaan perempuan justru dapat memperkuat Pansel KPK.

Yenny menyadari bahwa Pansel KPK akan diterpa resistensi tinggi dan keras dari kekuatan-kekuatan politik yang ada. Namun, didasarkan pada latar belakang anggota pansel dan rekam jejak mereka, ia yakin pansel dapat melewatinya dengan baik dan menghasilkan komisioner KPK yang berintegritas.

"Jangan underestimate Pansel KPK karena semuanya perempuan. Jangan pernah underestimate kekuatan perempuan," ujar dia saat ditemui di Sekretariat Wahid Institute, Jakarta, Kamis (21/5).

"Yang namanya memilih KPK itu pasti rentan gontok-gontokan, intrik, dan lain-lain. Justru itu kita berharap, dengan melibatkan kaum perempuan dari disiplin ilmu berbeda, maka akan mendapatkan perspektif yang kaya dan tidak mudah diintimidasi," kata dia.

Putri kedua Presiden keempat RI Abdurrachman Wahid itu menilai pilihan Jokowi dalam Pansel KPK ini sebagai terobosan luar biasa. Ia meminta publik memberikan dorongan moral dan doa kepada seluruh anggota Pansel KPK sehingga mampu melaksanakan amanat rakyat untuk memilih komisioner KPK yang mampu melakukan pemberantasan korupsi.

Yenny tidak khawatir adanya isu di publik yang menyebutkan bahwa Pansel KPK akan lambat dalam bekerja karena tidak ada unsur dari pimpinan KPK terdahulu yang masuk di dalam Pansel. "Selama pansel itu bekerja profesional, tidak mendapatkan intervensi dari luar, jujur dan bersih, terlebih mereka punya skill berbeda di bidang msing-masing, saya cukup yakin Pansel bisa bekerja dengan baik," ujarnya.

Sebelum melakukan kunjungan ke daerah pagi tadi, Presiden Jokowi mengumumkan sembilan anggota Pansel KPK. Pansel terdiri dari sembilan orang anggota dari berbagai latar belakang dan semuanya perempuan.  (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×