kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jalin kerjasama dengan IMF, pemerintah tegaskan tak ingin berutang lagi


Rabu, 02 Februari 2011 / 15:41 WIB
Jalin kerjasama dengan IMF, pemerintah tegaskan tak ingin berutang lagi
ILUSTRASI.


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah Indonesia tetap menjalin kerjasama dengan International Monetary Fund (IMF) tetap menjalin kerjasama. Cuma, pemerintah memastikan tidak akan lagi berutang pada lembaga keuangan internasional itu.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, hingga kini Indonesia masih anggota IMF. "Tapi, Indonesia tidak berniat untuk berutang," ujar Hatta usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Managing Director IMF, Dominique Strauss-Khan dan rombongan di kantor Presiden, Rabu (2/2).

Hatta menjelaskan, pemerintah dan IMF sepakat masih banyak tantangan yang mempengaruhi kondisi perekonomian dan global saat ini. Salah satunya adalah krisis pangan. "Food crisis adalah tantang yang dihadapi saat ini," kata mantan Menteri Sekretaris Negara itu.

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menambahkan, IMF menilai Indonesia adalah salah satu negara penting di Asia. Apalagi, saat ini Indonesia anggota G-20.

Senada dengan Hatta, Darmin menegaskan, dalam kunjungan IMF kali ini tidak ada tawaran utang maupun keinginan pemerintah mencari pinjaman. "Sekarang ini kita enggak perlu," imbuh mantan Direktur Jenderal Pajak itu.

Sekadar informasi saja, utang Indonesia kepada IMF telah lunas sejak Oktober tahun 2006 lalu. Saat itu, pemerintah melunasi sisa pinjaman sebesar US$ 3,181 miliar. Salah satu alasan yang membuat pemerintah mempercepat pembayaran utang yang jatuh tempo pelunasannya tahun 2010 itu lantaran meningkatnya suku bunga pinjaman IMF sejak kuartal ketiga 2005 dari 4,3% menjadi 4,58%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×