Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tengah melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) kepada calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), yaitu Filianingsih Hendarta.
Filianingsih, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, digadang menjadi pengganti Dody Budi Waluyo yang masa jabatannya habis pada April 2023.
Di hadapan Komisi XI DPR RI, Filianingsih mengungkapkan visi dan misinya bila nanti terpilih menjadi Deputi Gubernur BI.
Topik yang diangkat Filianingsih adalah terwujudnya perekonomian Indonesia yang tidak hanya berdaya tahan, tetapi progresif dan inklusif.
Baca Juga: Senin (13/2), DPR Gelar Fit and Proper Test Calon Deputi Gubernur BI
Ini bisa diwujudkan lewat akselerasi transformasi ekonomi dan keuangan digital yang efektif dan sinergis, untuk kebangkitan Indonesia.
FIlianingsih mengungkapkan, guna mewujudkan visi dan misinya tersebut, ada tiga sinergi pokok yang bisa dilaksanakan.
"Untuk memastikan visi dan misi bisa dimanifestasikan, ada tiga strategi pokok. Mengawal stabilitas moneter, memastikan dukungan pembiayaan yang memadai, dan mengimplementasikan akselerasi ekonomi keuangan digital," tutur Filianingsih, Senin (13/2).
Filianingsih merinci, pertama, mengawal stabilitas moneter. Ini dilakukan dengan mengendalikan inflasi sesuai sasaran, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, dan implementasi kebijakan suku bunga yang pro stabilitas.
Terkait dengan inflasi, Filianingsih akan tetap membina kerja sama dengan pemerintah lewat Tim Pengendalian Inflasi baik pusat maupun daerah.
Dalam menjaga nilai tukar rupiah, Filianingsih akan memastikan pasokan devisa memadai, mengelola kewajiban valas untuk diperkuat, dan turut menjaga eksportir agar betah parkir devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri.
Kedua, memastikan dukungan pembiayaan yang memadai dan inklusif untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan turut menjaga stabilitas sistem keuangan.
Baca Juga: Masa Jabatan Gubernur BI akan Berakhir, Ekonom: Dari Internal BI Banyak yang Mumpuni
Ia menyinggung pembiayaan untuk UMKM dan sektor ekonomi hijau. Namun, di sini likuiditas juga perlu perhatian dan harus tetap dijaga longgar untuk intermediasi perbankan.
Ketiga, mengimplementasikan langkah akselerasi ekonomi keuangan digital. Ini untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi yang telah bergulir pasca pandemi Covid-19.
"Untuk mengawal momentum pertumbuhan ekonomi pasca pandemi lewat perluasan digitalisasi sistem pembayaran untuk dorong inteegrasi ekonomi keuangan digital," tandas Filianingsih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News