Reporter: Petrus Dabu | Editor: Uji Agung Santosa
MERAK. Setelah setahun dibangun, akhirnya jalan layang (flyover) Merak resmi beroperasi pada Selasa (10/5). Peresmian jalan layang ini diharapkan akan mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan akses Pelabuan Merak.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa saat meresmikan jalan tersebut mengatakan bahwa flyover Merak sangat strategis dalam perekonomian Indonesia.” Kalau terjadi sumbatan di pelabuan ini, maka ribuan kendaraan akan berhenti sehingga arus barang menjadi tersendat," katanya.
Lebih jauh, tersendatnya arus barang baik langsung maupun tidak langsung akan menimbulkan kenaikan harga sehingga meningkatkan inflasi. Jembatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah memperlancar arus barang dan jasa serta mobilitas dari Pulau Sumatera menuju Jawa dan sebaliknya.
Data Kementerian Koordinator Perekonomian menunjukkan pada tahun 2009 ada sekitar 2,7 juta kendaraan roda empat menyeberang selat sunda, jumlah itu meningkat pada tahun 2010 menjadi 2,9 juta kendaraan.
“Waktu tempuh akan lebih singkat karena lalu lintas kendaraan dari dan menuju Pelabuan Merak menjadi lancar,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerajaan Umum Djoko Murjanto.
Dibangun dengan dana Rp 125 miliar melalui joint operation antara Tokyu Construction dan Waskita Karya, jembatan ini memiliki dua bagian utama yang menghubungkan Pulorida -Merak dan yang menghubungkan ASDPP Pelabuan Merak. Dengan panjang mencapai 1,3 km, pembangunan flyover Merak merupakan bagian dari proyek pembangunan flyover Merak-Balaraja yang pembiayaannya oleh APBN dan didukung melalui pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News