Reporter: Syarifah Nur Aida | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Jakarta Monorail (JM) optimistis pembangunan monorel akan terus berjalan. Direktur Utama PT JM, John Aryananda menyatakan nilai Internal Rate Return (IRR) atau tingkat pengembalian kepada investor di proyek pembangunan monorel di Jakarta sebesar 14,7 %. Siapa saja investor tersebut?
"Pemegang saham JM, 55 % dimiliki Ortus Infrastructure Capital Ltd, lalu 33,875 % dimiliki Edward Soeryadjaya, 10 % milik Indonesia Transit Central, dan 1,1 % milik Omnico Singapore," jelas John.
Selain pihak-pihak tersebut, ada pula China Communications Construction Company Ltd (CCCC), BUMN Cina yang bergerak di bidang infrastruktur transportasi. Posisi CCCC, yang juga terlibat dalam pembangunan jembatan Suramadu, adalah sebagai pemegang saham Ortus Infrastructure Capital Ltd.
Pada 3 Oktober 2013, PT JM dan CCCC telah menandatangani kontrak 'turnkey' senilai USD 1,5 M untuk penyelasain proyek monorel. Momen tersebut disaksikan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Republik Cina Xi Jinping di Jakarta.
"Peran kami adalah sebagai perusahaan konstruksi dan sedang dalam proses menjajaki tanah dan mendesain, juga loading test," ujar Fan Yifeng, perwakilan CCCC. Perusahaan kontraktor ini juga akan membangun pabrik 'assembly' monorel dan pembangunan gedung terkait.
Selain CCCC, ada juga Singapore Mass Rapid Transportaion Corporation Ltd (SMRT) yang secara resmi masuk sebagai pemegang saham tidak langsung PT JM melalui kepemilikan saham di Ortus Infrastructure Capital Ltd.
Proyek pembangunan monorel yang tengah mengalami berbagai kendala teknis hingga tuduhan ketidakmampuan finansial tak menggoyahkan posisi SMRT. "SMRT tetap mendukung proyek monorel dengan sepenuh hati," ujar Yeo Beng Lee, perwakilan SMRT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News