kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Isu reshuffle mencuat, Ekonom Indef: Hampir seluruh tim ekonomi layak direshuffle


Rabu, 14 April 2021 / 19:31 WIB
Isu reshuffle mencuat, Ekonom Indef: Hampir seluruh tim ekonomi layak direshuffle
ILUSTRASI. Benny Rachmadi - Ilustrasi Reshuffle Kabinet..?


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu Reshuffle Kabinet Indonesia Maju kembali mencuat. Isu ini mengemuka setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui pembentukan Kementerian Investasi serta penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Riset dan Teknologi.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai reshuffle penting dilakukan mengingat beberapa menteri, khususnya bidang ekonomi memiliki kinerja kurang baik.

"Hampir seluruh tim ekonomi layak direshuffle," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (14/4).

Bhima menyebut beberapa menteri yang layak direshuffle seperti Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pertanian, Menteri Perindustrian hingga Menteri Perdagangan. Menurutnya, kinerja para menteri tersebut kurang baik dan dianggap tidak tidak resposif di tengah situasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Hipmi berharap tak ada perubahan besar dalam Kabinet Indonesia Maju

Meski sudah pernah diganti sebelumnya, Bhima menyebut Menteri Perdagangan perlu melakukan koordinasi yang baik dengan instansi lain. Koordinasi tersebut misalnya dengan Bulog, supaya tidak ada kegaduhan yang muncul.

Bhima mengingatkan reshuffle ini jangan sampai hanya merotasi menteri lama. Dia berpendapat perlu ada sosok baru sehingga perlu memberikan penyegaran. Dia juga berharap agar menteri yang dipilih berasal dari golongan profesional.

"Selain itu harapan dari reshuffle perlu mendorong sosok profesional yang kepentingan politik jangka pendeknya kecil sehingga bisa fokus untuk mengurusi ekonomi," ujarnya.

Selanjutnya: Isu reshuffle kabinet mencuat, apa kata pengusaha?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×