kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Isu Kelangkaan Pupuk Disinggung dalam Pertemuan Sri Mulyani dengan Menkeu Spanyol


Minggu, 16 Oktober 2022 / 21:07 WIB
Isu Kelangkaan Pupuk Disinggung dalam Pertemuan Sri Mulyani dengan Menkeu Spanyol
ILUSTRASI. Indonesia's Finance Minister Sri Mulyani Indrawati speaks during a side event on the G20 Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting in Nusa Dua, Bali, Indonesia, 14 July 2022. Made Nagi/Pool via REUTERS


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Deputy Prime Minister of Spain dan Minister for Economy and Digitalization Nadia Calvino di Washington DC, Amerika Serikat (AS).

Keduanya saling membahas mengenai kondisi ekonomi global dan exit strategy yang harus dilakukan agar negara tidak terjebak dalam lingkaran tak berujung (vicious cycle). Misalnya, subsidi yang harus lebih ditujukan kepada kelompok yang memang banyak mendapatkan subsidi.

Baca Juga: Bertemu Bos Google, Sri Mulyani Bahas Potensi Pengembangan Ekonomi Kreatif

Sri Mulyani bilang, dirinya dan Nadia menaruh perhatian mengenai mahalnya harga komoditas dan bahan pokok (food security), yang salah satunya adalah karena kelangkaan pupuk.

"Kami sepakat forum bersama antara Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian sangat membantu dalam hal menghasilkan suatu kebijakan untuk mengatasi hal tersebut," ujar Sri Mulyani dalam unggahan instagram pribadinya, Minggu (16/10).

Menteri Nadia juga menyampaikan bahwa kerja sama tersebut tetap harus dilanjutkan walaupun nantinya masalah pupuk dan kelangkaan pangan ini sudah sudah terselesaikan karena masih banyak negara yang perlu didukung.

Nadia juga menilai bahwa Indonesia menjadi negara yang berhasil dalam menangani G20 di tengah tensi tinggi politik global dan meminta Sri Mulyani berbagi pengalaman mengenai cara menangani dinamika perbedaan pendapat di G20.

Baca Juga: Hadapi Ancaman Resesi Global Tahun Depan, Ini yang Disiapkan Pemerintah

Dalam membangun proses konsesus, delegasi G20 berkesempatan menjalin komunikasi yang baik dan persahabatan. Sri Mulyani menyebut, proses tersebut yang menciptakan hubungan antar negara menjadi lebih solid.

"Kami juga berdiskusi mengenai kelanjutan G20. Menteri Nadia menyampaikan harapan agar pertemuan Summit G20 pada bulan November nanti dapat menghasilkan rekomendasi yang solutif bagi dunia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×