Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Setelah sekian lama menahan diri mengomentasi sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, akhirnya Istana angkat bicara. Pihak Istana menilai penolakan yang dilakukan secara terang-terangan oleh PKS menunjukkan bahwa mereka tidak paham kebijakan pemerintah.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menegaskan hal tersebut menanggapi manuver yang dilakukan PKS atas ketidaksetujuannya terhadap kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM. "Mereka (PKS) juga termasuk bagian atau kelompok yang masih belum bisa memahami secara persis apa yang menjadi alasan rasional dari kebijakan BBM," kata Julian di Kompleks Istana, Rabu (5/6).
Padahal, lanjut Julian, sebenarnya apa yang menjadi tujuan dari kenaikan harga BBM ini sudah jelas, yakni menyelamatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara dari pemborosan dan subsidi yang tidak tepat sasaran. Maka Julian mengatakan pemerintah akan meningkatkan dan mengefektifkan sosialisasi kenaikan harga BBM agar semua pihak bisa memahaminya tak terkecuali PKS.
Pihak Istana berharap, dengan meningkatkan sosialisasi, PKS dan pihak lainnya yang menolak kenaikan BBM bisa sepaham dengan pemerintah. Terkait penolakan PKS untuk hadir dalam rapat BBM di kediaman Wakil Presiden Boediono tadi malam (4/6), Julian mengatakan di koalisi ada etikanya, sehingga tindakan PKS itu sebaiknya dikembalikan ke etika dan komitmen partai koalisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News