kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.289   21,00   0,13%
  • IDX 6.747   -55,78   -0,82%
  • KOMPAS100 996   -9,48   -0,94%
  • LQ45 770   -7,15   -0,92%
  • ISSI 211   -0,88   -0,42%
  • IDX30 399   -2,65   -0,66%
  • IDXHIDIV20 482   -2,05   -0,42%
  • IDX80 113   -1,03   -0,90%
  • IDXV30 119   0,04   0,03%
  • IDXQ30 131   -0,84   -0,64%

IPW: SBY kantongi calon kapolri alternatif


Selasa, 28 September 2010 / 01:02 WIB


Reporter: Epung Saepudin | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kemungkinan adanya calon Kapolri selain Komjen Pol Nanan Soekarna dan Komjen Pol Imam Sudjarwo bisa jadi benar adanya. Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengaku mendapat informasi bahwa saat ini Presiden sebenarnya sudah menyiapkan satu Jenderal lain yang nantinya bakal disampaikan ke DPR.

"Kami dapat info satu lagi yang sedang dipersiapkan oleh SBY. Itu yang disebut-sebut Cikeas sebagai Satrio Piningit Polri. Karena memang SBY begitu kecewa dengan perkembangan Polri sehingga ingin dipimpin orang bisa mengangkat citra,” ujar Neta kala dihubungi KONTAN.

Neta mengaku, dari dua calon yang sudah diajukan tersebut sebenarnya SBY tidak terlalu sreg lantaran tak sesuai atau cocok dengan karakter SBY. Neta bilang, prestasi dari dua calon Kapolri ini terhitung biasa saja. Nanan memang pernah menjabat sejumlah posisi strategis di Mabes Polri. Kelebihan lain ia pernah memimpin Polda kelas A. "Sementara Imam masih minim. Ia memimpin Polda kelas C. Perbandingannya ibarat tinju kelas berat dan kelas bulu,” katanya.

Soal penentuan kapolri di tangan Sesgab, Neta bilang Sesgab hanya memberikan masukan ke Presiden. "Kapolri itu jangan salah pilih. Cuma memang harus diminta komitmennya harus fakta integritas ketika dia nanti sudah enam bulan duduk Kapolri dan tidak menjalankan tugasnya dengan baik sebaiknya mundur,” tegasnya.

Sebelumnya, dua nama yang disebut sebagai calon kuat yakni Komisaris Jenderal Imam Sudjarwo dan Komisaris Jenderal Nanan Soekarna. Namun, Presiden SBY urung menyodorkan nama itu kepada DPR. Salah alasannya karena Sekretariat Gabungan (Sesgab) Partai Koalisi berbeda pendapatan Presiden SBY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×