Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dunia usaha dari negara-negara Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (KTT IORA) mendorong agar pemerintah dan kalangan swasta dapat lebih memaksimalkan pemberdayaan peran perempuan di tengah masyarakat.
"Kami mendorong para pemimpin untuk memberdayakan kaum perempuan," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani dalam acara Pembukaan "Leaders Summit" yang digelar di Jakarta, Selasa (7/4).
Menurut Rosan Roeslani, dorongan tersebut dapat dilaksanakan antara lain dengan mengatasi sejumlah rintangan dari berbagai aspek yang dapat menghambat kaum perempuan dari mengambil posisi kepemimpinan.
Ketua Kadin Indonesia membacakan hasil laporan "Business Summit" KTT IORA yang telah digelar pada Senin (6/3) yang diikuti perwakilan dari delegasi negara-negara anggota IORA.
"Business Summit" terdiri atas tiga sesi, yaitu sesi pertama terkait pemberdayaan UKM di kawasan Samudera Hindia, sesi kedua membahas pemberdayaan perempuan, dan sesi ketiga mengenai peningkatan pariwisata an konektivitas melalui pembenahan infrastruktur.
Sebelumnya, inovasi digital dalam era pascamodern seperti sekarang ini merupakan perangkat yang dinilai akan sangat membantu pemberdayaan kaum perempuan secara global, termasuk di kawasan IORA.
Hal tersebut merupakan benang merah dalam diskusi sesi kedua dalam penyelenggaraan "Business Summit" yang merupakan bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA yang digelar di Jakarta, Senin.
Salah seorang pembicara, CEO CIMB Group Tengku Dato Sri Zafrul Aziz yang berasal dari Malaysia mengatakan, hanya sekitar 46 persen wanita di kawasan Asia Tenggara yang memiliki rekening bank, sedangkan lebih kecil lagi perempuan yang mendapatkan akses kepada pinjaman perbankan.
Sementara itu, CEO Austrade Australia Stephanie Fahey mengingatkan bahwa dengan inovasi digital yang kerap disebut sebagai era revolusi industri 4.0, warga masyarakat juga bisa melakukan transfer dana hanya dengan menggunakan telepon seluler tanpa harus memiliki atau membuka rekening bank.
"Pengembangan transdigital masa depan juga dapat menciptakan kesempatan bagi kaum perempuan," katanya.
Stephanie Fahey juga menyatakan, aspek pendidikan juga merupakan hal yang penting, terutama untuk mengajak wanita untuk menempuh jalur pendidikan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika.
Di negara asalnya yaitu Australia, dia menyatakan bahwa kebijakan Negeri Kangguru tersebut adalah mendorong perempuan untuk lebih banyak berkecimpung di ilmu matematika dan sains.
Sedangkan Presiden Black Business Council Afrika Selatan Danisa Baloyi menyatakan sepakat bahwa inovasi digital seperti perkembangan teknologi seluler mengubah nasib banyak warga.
"Jika Anda melihat benua Afrika, ponsel telah mengubah kehidupan sehingga semakin memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi dan bertransaksi di banyak daerah pedesaan," katanya.
Dia juga mengajak berbagai pihak untuk dapat berbuat lebih dalam rangka memberdayakan kaum perempuan, terutama dengan memberdayakan kemampuan multitasking yang kerap dimiliki banyak wanita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News