kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Investor asing mulai masuk, tapi ULN masih tumbuh melambat


Selasa, 18 September 2018 / 08:18 WIB
Investor asing mulai masuk, tapi ULN masih tumbuh melambat
ILUSTRASI. Uang dollar AS


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri (ULN) Indonesia akhir Juli 2018 sebesar US$ 358 miliar. Jumlah itu tumbuh 4,8% year on year (yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 5,5% yoy.

Perlambatan utang, terutama terjadi karena perlambatan pada ULN pemerintah yang hanya tumbuh 4,1% yoy menjadi US$ 177,4 miliar, dari pertumbuhan di Juni yang sebesar 6,1% yoy, meskipun secara bulanan, posisi itu masih lebih tinggi dibanding Juni. Adapun total utang pemerintah dan bank sentral mencapai US$ 180,8 miliar.

Penyebabnya, yaitu adanya net penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, serta net pembelian SBN domestik oleh investor asing selama bulan Juli 2018. "Pasca-kenaikan Fed Fund Rate pada pertengahan bulan Juni 2018, pasar keuangan mengarah pada level ekuilibrium baru dan investor asing kembali masuk ke pasar SBN domestik," demikian pernyataan BI yang dikutip Kontan.co.id, Selasa (18/9).

Pemerintah melakukan monitoring kondisi pasar keuangan domestik dalam rangka menjaga stabilitas pasar SBN yang turut dipengaruhi faktor eksternal, di samping mengoptimalkan pemanfaatan pinjaman luar negeri untuk membiayai pembangunan di sektor yang bersifat produktif.

Sementara itu, ULN swasta termasuk BUMN, akhir Juli 2018 sebesar US$ 177,1 miliar. ULN swasta terutama dimiliki oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA), dan sektor pertambangan dan penggalian. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 72,7%, sedikit meningkat dibandingkan dengan pangsa pada periode sebelumnya.

Pertumbuhan ULN secara tahunan di keempat sektor tersebut tercatat meningkat pada Juli 2018, dengan peningkatan tertinggi pada sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA) dan sektor industri pengolahan.

BI mencatat, perkembangan ULN Indonesia pada Juli 2018 tetap terkendali dengan struktur yang sehat. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir Juli 2018 yang tercatat stabil di kisaran 34%, masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers.

Berdasarkan jangka waktu, struktur ULN Indonesia pada akhir Juli 2018 tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,4% dari total ULN. "Bank Indonesia dan pemerintah terus berkoordinasi untuk memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk mengoptimalkan peran ULN dalam mendukung pembiayaan pembangunan, tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," kata BI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×