kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor AS kirim surat ke Luhut, ini isinya


Kamis, 06 Agustus 2020 / 18:53 WIB
Investor AS kirim surat ke Luhut, ini isinya
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Chief Executive Officer (CEO) International Development Finance Corporation (IDFC) Adam Boehler mengirimkan surat kepada pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada 31 Juli 2020.

Isi surat tersebut pada intinya menunjukkan komitmen IDFC untuk berinvestasi di Indonesia mencapai tingkat lanjut.

Dalam suratnya, Adam Boehler mengatakan, saat ini IDFC tengah melakukan koordinasi dengan National Security Council (NSC) atau Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS). NSC akan memimpin koordinasi antar lembaga di AS untuk mengembangkan ide-ide kerjasama yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia.

 Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan, Luhut mengapresiasi sambutan positif AS dan keinginan mereka untuk menjadi mitra Indonesia.

“Sesuai permintaan mereka, pemerintah akan memberikan pedoman lebih lanjut untuk kerjasama di beberapa sektor,” ujar Jodi dalam keterangannya, Kamis (6/8).

Adapun, komitmen kerjasama tersebut akan fokus dalam beberapa bidang, yakni pengembangan di bidang farmasi, pertahanan dan keamanan, energi, serta untuk Sovereign Wealth Fund (SWF) yang akan menjadi wadah pendanaan baru untuk proyek infrastruktur di Indonesia.

IDFC mndapat mandat untuk menggunakan sumber daya pemerintah AS guna mendorong lebih banyak minat dan daya tarik sektor swasta, dan untuk memfasilitasi pembangunan yang berkelanjutan di wilayah Indonesia.

Untuk mencapai tujuan tersebut, IDFC juga bekerjasama dengan institusi keuangan serupa dari Australia dan Jepang.

Di bidang farmasi, beberapa waktu yang lalu Luhut juga sempat menyampaikan bahwa pemerintah AS berkeinginan untuk merelokasi industri farmasinya ke Indonesia.

Di sektor pertahanan dan keamanan, IDFC tertarik untuk berinvestasi salah satunya di wilayah Natuna.

Jodi mengatakan, investasi ini akan membantu penegakan kedaulatan dan peningkatan keamanan negara. IDFC dan lembaga AS lainnya pun mempunyai instrumen pembiayaan infrastruktur yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan investasi di Natuna.

Selain itu, IDFC juga menjajaki peluang investasi di bidang energi. Menurut Jodi, pemerintah akan segera melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk meningkatkan peluang investasi di bidang ini.

Terakhir, untuk pengelolaan dana abadi atau Sovereign Wealth Fund yang digagas pemerintah juga menarik minat IDFC yang akan mengucurkan investasinya, untuk membantu pengembangan infrastruktur di Indonesia.

Tak hanya IDFC, Jodi menerangkan Uni Emirat Arab (UEA) juga sudah menyatakan minatnya untuk berinvestasi melalui SWF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×