kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Investasi sektor properti di 2015 akan melambat


Rabu, 03 Desember 2014 / 18:10 WIB
Investasi sektor properti di 2015 akan melambat
ILUSTRASI. Kantor pusat Bank Indonesia. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor properti di tahun depan diperkirakan akan menurun karena pasar penjualan di sektor ini masih melanjutkan tren perlambatan. Beberapa sebab pasar properti melambat tahun depan adalah pasar yang relatif jenuh, perekonomian yang belum menunjukkan sinyal positif, harga BBM yang naik serta suku bunga yang masih tinggi.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai investasi di sektor properti di kuartal ketiga tahun 2014 mencapai US$ 402,5 juta dengan 91 jumlah proyek investasi. Dengan capaian ini, memang terjadi kenaikan yang cukup signifikan, jika dibandingkan kuartal ketiga tahun 2013 yang mencapai US$124.8 juta dengan 65 jumlah proyek.

Namun, kalau dilihat dari kelompok sektor industri, realisasi investasi di sektor tersier mencapai Rp 125,8 triliun atau tumbuh 36.7% di sepanjang Januari-September 2014. Capaian ini menunjukkan pergerakan yang lambat karena realisasi investasi di sektor tersier di tahun 2013 mencapai Rp 110,8 triliun atau tumbuh 27.8%.

Sektor properti yang masuk ke dalam sektor tersier ini, rupanya tidak cukup tinggi nilai investasinya dibanding sektor listrik, gas, air, dan transportasi. Sebagai informasi, dibanding sektor properti, capaian nilai investasi transportasi masih lebih tinggi di kuartal tiga tahun 2014. Nilai investasi di sektor transportasi mencapai 1.154.2 juta US$.

Meskipun tidak meningkat tajam, menurut Azhar Lubis, Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM, permintaan investasi di bidang properti akan tetap tumbuh seiring pertumbuhan masyarakat kelas menengah yang menginginkan hunian berkualitas. “Investasi di sektor properti akan berkembang bila berkembang juga daerah-daerah pusat pertumbuhan ekonomi” ujar Azhar di J.S. Luwansa, Rabu (3/12).

Dari data Bank Indonesia dan BPS tahun 2012, jumlah populasi masyarakat kelas menengah dengan pengeluaran per kapita per hari$2-20 mengalami peningkatan. Data mencatat, jumlah populasi masyarakat kelas menengah tahun 2010 mencapai 56.5% atau sama dengan 40 juta jiwa. Di tahun 2015, jumlahnya akan meningkat 170 juta atau 70%.

Dengan peningkatan jumlah populasi ini, Azhar meyakini bahwa investasi di bidang properti masih dibutuhkan di Indonesia. Melihat beberapa daerah yang menjadi tujuan utama penanaman modal di sektor properti.

Azhar menyatakan bahwa lima daerah yang menjadi tujuan investasi di sektor properti adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali. Sedangkan penanaman modal asing yang tertarik investasi di sektor properti masih diduduki oleh British Virgin Islands, Singapore, Hongkong, dan Jepang.

Bukan hanya penanaman modal di daerah yang menjadi tujuan utama investasi, Azhar menegaskan bahwa untuk pencapaian investasi di Indonesia butuh perbaikan pelayanan investasi, implementasi target pemerintah, serta berkembangnya daerah pertumbuhan ekonomi.

Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) menyatakan meskipun pasar properti di tahun 2015 mengalami perlambatan, namun ini akan segera membaik seiring kebijakan infrastruktur pemerintah sat ini.

“Tahun 2015 pasar properti ada di titik terendah, karena pemerintah akan meningkatkan infrastruktur. Namun dengan pemerintah membangun infrastruktur, ini akan meningkat properti juga, karena masalah properti kan ada di infrastruktur seperti jalan, tol yang macet” tutur Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×