Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rencana pengintegrasian antara layanan bus transjakarta dan KRL Commuter Line Jabodetabek belum menemui titik temu. Bahkan pembicaraan antara pihak Daerah Operasional I PT KAI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum membicarakan perihal penyatuan tiket.
"Kita baru membahas stasiun-stasiun yang nantinya terhubung dengan halte Transjakarta. Untuk tiket masih belum," kata Kepala Humas Daops I PT KAI Sukendar Mulya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/8/2013).
Menurut Sukendar, sejauh ini pihaknya dan Pemprov DKI Jakarta baru dua kali melakukan pembicaraan. Pembicaraan pertama langsung dilakukan antara Kepala Daops I PT KAI Bambang Eko Martono dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sedangkan pembicaraan kedua, pihak Daops I PT KAI diwalili Sukendar, dan Pemprov diwakili Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Pertemuan selanjutnya belum tahu kapan. Kita sih tergantung Pemprov. Mungkin bisa ditanyakan ke Pak Ahok," ujarnya.
Lima tempat yang nantinya akan diintegrasikan antara stasiun dan halte yaitu di Jakarta Kota, Manggarai, Pasar Senen, Pasar Minggu dan Tanjung Priok.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo beberapa hari lalu sempat melontarkan pernyataan bahwa dia merencanakan akan mengintegrasikan layanan bus transjakarta dengan KRL Jabodetabek. Integrasi antarmoda juga akan mencakup layanan monorel dan mass rapid transit (MRT) ketika kedua moda transportasi berbasis rel itu mulai beroperasi. (Alsadad Rudi/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News