kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah yang tidak boleh dilakukan PNS saat libur Isra Miraj dan Nyepi


Selasa, 09 Maret 2021 / 05:05 WIB
Inilah yang tidak boleh dilakukan PNS saat libur Isra Miraj dan Nyepi


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID -

  JAKARTA. Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (pns) dilaranf bepergian ke luar daerah pada masa liburan Isra Mi'raj dan Hari Raya Nyepi. Larangan bagi PNS ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 akibat liburan.

Larangan ini berlaku pada 10-14 Maret 2021. "Kebijakan  pelarangan kegiatan bepergian ke luar daerah bagi pegawai ASN/TNI/Polri/BUMN/BUMD terkait dengan masa liburan isra mi'raj dan hari raya nyepi yang berlaku mulai tanggal 10-14 maret 2021," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Senin (8/3).

Tak hanya kepada ASN, menurut Airlangga, pemerintah juga sudah memberikan himbauan kepada perusahaan swasta agar pegawai perusahaan tidak melakukan kegiatan ke luar daerah.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, pun menerangkan, larangan bepergian ini disebabkan bahwa adanya libur panjang, mulai dari Idul Fitri tahun lalu hingga Hari Raya Natal dan Tahun Baru diikuti dengan peningkatan kasus harian dan juga kasus aktif.

Baca Juga: Mutasi virus corona asal Inggris ditemukan di Indonesia, berikut imbauan Jokowi

"Kalau kita lihat data yang ada, bahwa pada periode Januari akhir kasus aktif menduduki peringkat yang sangat tinggi, itu adalah antara akhir Januari dan awal Februari itu puncak yaitu rata-rata 170.000 kasus aktif per hari," jelas Doni.

Dia mengatakan, hal ini pun menyebabkan angka kematian yang mengalami peningkatan yang tinggi pula. Dia menyebut, angka kematian Indonesia pada periode Januari berjumlah 7.860 orang.

"Artinya apa setelah libur panjang diikuti dengan kasus aktif yang tinggi kemudian angka kematian yang juga sangat tinggi dan serta diikuti dengan angka kematian dokter kita dan juga perawat yang tinggi," ujarnya.

Sementara itu, angka kematian pada Februari menurun menjadi 6.186. Angka ini menunjukkan rata-rata kematian per hari sekitar 220 orang, sementara  
rata-rata angka kematian di bulan Januari adalah sebesar 254 orang.

Baca Juga: Syukurlah, vaksin Covid-19 masih efektif lawan mutasi virus corona Inggris




TERBARU

[X]
×