kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah 7 menteri baru Jokowi mengundang kontroversi publik


Jumat, 25 Oktober 2019 / 10:42 WIB
Inilah 7 menteri baru Jokowi mengundang kontroversi publik
ILUSTRASI. Menteri Agama, Fachrul Razi sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

FACHRUL RAZI DI ISTANA KEPRESIDENAN

5. Menkumham, Yasonna Laoly

Yasonna Laoly, dianggap kontroversial terkait dengan UU KPK yang tercipta pada akhir periode Jokowi-JK. Sebelum dilantik kembali, sebelumnya pada periode pertama pemerintahan Jokowi, Yasonna sempat mundur dari posisinya sebagai Menkumham jelang akhir jabatannya karena alasan terpilih sebagai anggota DPR. Dan kini ia terpilih kembali.

Jokowi menyebut, penugasan kembali Yasonna salah satu alasannya untuk memperbaiki RUU yang dianggap bermasalah. "Saya sudah tahu Pak menteri ini lama, secara pribadi. Saya sampaikan dan saya tugasi untuk memperbaiki, mengoreksi apa-apa yang memang perlu diperbaiki," kata Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi sempat memutuskan penundaan pengesahan empat RUU yang sudah dibahas pemerintah dan DPR karena protes masyarakat.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim

6. Mendikbud, Nadiem Makarim

Sosok Nadiem Makarim yang semula adalah Bos Go-Jek juga mendapat banyak perhatian publik. Nadiem sendiri merupakan sosok yang tidak memiliki background politis dan background Pendidikan, padahal ia menjabat Mendikbud. Usianya pun paling muda di antara para menteri yang lain.

Terkait hal tersebut, Jokowi menjelaskan alasannya memilih Nadiem, karena latar belakang Nadiem yang mendirikan perusahaan rintisan berbasis teknologi semacam Go-Jek. Ia yakin Nadiem bisa menggunakan keahliannya di bidang teknologi untuk menerapkan standar Pendidikan yang sama bagi 300 ribu sekolah dengan 50 juta pelajar yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Melepas CEO Gojek, berapa gaji Nadiem Makarim sebagai Mendikbud?

"Bayangkan mengelola sekolah, mengelola pelajar, manajemen guru sebanyak itu, dan dituntut oleh sebuah standar yang sama. Kita diberi peluang setelah ada yang namanya teknologi, yang namanya aplikasi sistem yang bisa membuat loncatan. Sehingga yang dulu dirasa tidak mungkin sekarang mungkin,” kata dia.

Jokowi juga mengatakan Nadiem telah bercerita banyak hal kepadanya tentang apa-apa saja yang dikerjakan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

"Ada peluang besar untuk, ada terobosan besar untuk melakukan itu. Itu kira-kira kurang lebihnya," ucapnya




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×