kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inilah 10 tantangan ekonomi tahun ini versi SBY


Senin, 10 Januari 2011 / 12:03 WIB
Inilah 10 tantangan ekonomi tahun ini versi SBY


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap 10 tantangan dalam pembangunan tahun 2011. Hal ini disampaikan dalam forum rapat kerja pelaksanaan program pembangunan tahun 2011.

Sepuluh tantangan itu yakni, Pertama, inflasi atau kenaikan harga pangan dan energi. "Jangan main-main, kalau tidak bisa kami antisipasi dan tidak cari pemecahannya akan berdampak banyak pada kemiskinan, pengangguran, pertumbuhan dan segala macam," kata SBY, Senin (10/1)

Kedua, angka subsidi yang besar. Oleh karena itu, SBY mengatakan pemberian subsidi harus tepat sasaran. "Rakyat yang patut diberikan subsidi adalah yang berpenghasilan rendah ekonomi lemah wajib hukumnya," ujarnya.

Selain itu, SBY menilai penyerapan anggaran baik itu belanja barang atau belanja modal belum mencapai 100%. Menurutnya, kondisi ini menyebabkan stimulasi pertumbuhan juga belum optimal.

Ketiga, masih kurangnya infrastruktur termasuk listrik. SBY bilang meskipun tahun lalu PLN dan pemerintah berusaha mencukupi tetapi tetap saja masih kurang.

Keempat, hambatan investasi di seluruh tanah air, terutama aspek perizinan dan kepastian hukum. Oleh sebab itu, SBY meminta seluruh pemerintah daerah, DPRD, Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri, pengadilan tinggi dan pengadilan negeri, serta kepolisian memastikan adanya kepastian hukum.

Kelima, penyimpangan dan korupsi masih terjadi, baik pusat maupun daerah, termasuk korupsi dan kolusi di sektor perpajakan. "Ingat, kalau tidak benar dengan perpajakan penerimaan negara berkurang," imbuhnya.

Keenam, praktik usaha pertambangan dan kehutanan sebagian masih merusak lingkungan. Makanya, SBY meminta para gubernur lebih keras terhadap usaha pertambangan dan kehutanan yang lalai perbaiki lingkungan. "Saya akan datang langsung ke daerah-daerah yang sudah saya ketahui lingkungannya rusak," janji SBY.

Ketujuh, politik uang. Menurut SBY, praktik politik uang adalah lonceng kematian bagi demokrasi dan jika dibiarkan akan mencederai demokrasi yang bermartabat.

Kedelapan, kewajiban pelayanan kepada rakyat belum berjalan baik, antara lain kegiatan di pendidikan dan kesehatan, serta pelayanan kepada kaum marjinal, penyandang cacat, lanjut usia, dan mereka yang miskin secara absolut. "Menurut apa yang saya nilai pelayanan masih belum seperti yang diharapkan," terang SBY.

Kesembilan, perlindungan dan bantuan kepada tenaga kerja Indonesia masih kurang, mulai dari daerah, pusat, sampai di luar negeri. Kesepuluh, sejumlah daerah dan jajaran pemerintah pusat belum memiliki kesiagaan dan kesigapan dalam menghadapi bencana alam. Padahal, SBY menilai bencana alam saat ini sangat rawan seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunamai, banjir bandang, tanah longsor.

Selanjutnya, SBY meminta para menteri koordinator mengevaluasi sepuluh tantangan dan persoalan ini. "Supaya kita tahu itulah tantangan dan persoalan yang harus kita atasi bersama," ujar SBY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×