ILUSTRASI. Ilustrasi. Kemnaker mengungkapkan meski angka pengangguran menurun, mereka tetap lakukan antisipasi PHK.
Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan meski angka pengangguran mengalami penurunan, namun antisipasi terhadap Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) diberbagai sektor tak luput dari pantauan.
Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi mengatakan, angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tengah menurun, namun pihaknya terus mengantisipasi gelombang dan ancaman PHK yang mulai terjadi diberbagai sektor.
“Secara umum ketenagakerjaan, dari sisi TPT membaik, namun demikian kita juga antisipasi gelombang atau ancaman PHK yang mulai terjadi dibeberapa sektor, ini menjadi pertimbangan,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/7).
Anwar menjelaskan, sebelum terjadinya PHK yang dilakukan oleh perusahaan, pihaknya kerap melakukan dialog sosial yang juga turut memboyong pihak ketiga (third party), agar menemukan solusi yang saling menguntungkan antar pekerja dengan perusahaan.
Menurutnya, perlu adanya kejelasan dari perusahaan ketika hendak melakukan PHK kepada pekerja, agar bisa dipahami walapun ini merupakan pilihan yang sangat berat.
Baca Juga: PHK Juga Menerjang Sektor Ritel dan Logistik
“Ketika ada proses PHK, kami selalu menyampaikan hak-hak dari pekerja harus ditunaikan, terutama pesangon, kedua kita kan ada Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) ini harus bersama-sama membantu mengurusnya,” jelas dia.
Anwar menilai, angka PHK yang terjadi sejauh ini tidak begitu besar, hanya saja dia tidak bisa merinci berapa banyak pekerja yang terdampak PHK hingga saat ini.
Dia tak menampik bahwa situasi ekonomi global tengah mengalami kelesuan, ini memberikan ancaman kepada beberapa sektor industri seperti tekstil dan padat karya. Untuk itu, pihaknya terus berupaya menjaga stabilitas pekerja agar tak terdampak situasi tersebut.
“Kita berupaya semaksimal mungkin komunikasi dengan sektoral, mencari solusi bersama menekan angka pengangguran. Dan kalau terjadi, kita mengantisipasi dengan menyiapkan pelampung kepada pekerja yang terdampak PHK,” tandasnya.
Untuk diketahui, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia mencapai 4,82% pada Februari 2024, angka ini menurun jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar 5,45%.
Adapun dari sisi jumlah, pengangguran tersebut mencapai 7,2 juta jiwa di Feburari 2024, sementara di Februari 2023 sebanyak 7,7 juta jiwa.
Baca Juga: Matahari Buka Suara Soal Penutupan Gerai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Reporter: Arif Ferdianto
Editor: Tri Sulistiowati