Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia mulai memasuki musim hujan serta masih dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Untuk menjaga harga bahan pangan tetap stabil dan kebutuhan pokok tetap tersedia, Kementerian Perdagangan (Kemendag) pun mengambil sejumlah langkah.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra menerangkan, langkah pertama yang dilakukan adalah memantau harga dan pasokan secara intens khususnya di pasar-pasar rakyat pantauan.
Menurut Syailendra, dari hasil koordinasi Kemendag dengan pemerintah provinsi/kabupaten kota, pasar-pasar rakyat di daerah tetap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan. "Kegiatan pemantauan langsung ke pasar masih berjalan secara normal, sehingga pasokan ke masyarakat dipastikan tidak terkendala," ujar Syailendra kepada Kontan, Rabu (23/9).
Syailendra juga mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Kementerian/lembaga terkait, termasuk dengan Kementerian Pertanian dan Satgas Pangan untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan. Menurutnya, Kemendag juga rutin melakukan rapat dengan Kemenko Perekonomian untuk melihat prediksi ke depan dan merumuskan seperti apa langkah antisipasi yang harus diterapkan.
Lebih lanjut, Syailendra juga mengatakan Kemendag sudah menugaskan Perum Bulog untuk menyalurkan beras medium ke pasar-pasar. Hal ini untuk menjamin ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok terutama beras. Tak hanya itu, Syailendra juga mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memantau kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok di masa Covid-19.
Baca Juga: Kemendag gelar pameran ekspor secara virtual di tengah pandemi Covid-19
"Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam pemantauan kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok pada masa pandemi Covid-19 khususnya terkait pelaksanaan Surat Edaran Mendag kepada Gubernur DKI Jakarta dan para Bupati/Walikota No 317/M-DAG/SD/4/202,"kata Syailendra.
Adapun Syailendra menyebut bahwa saat ini harga harga barang kebutuhan pokok relatif stabil. Bahkan, dia menyebut harga beberapa komoditi cenderung mengalami penurunan seperti telur ayam ras dan cabe rawit merah.
Berdasarkan data pusat informasi harga pangan strategis nasional (PIHPS) Rabu (23/9), harga cabai rawit merah Rp 30.600 per kg turun dari pekan lalu (16/9) yang sekitar Rp 33.000 per kg dan harga telur ayam Rp 24.500 per kg turun dari pekan lalu Rp 24.800 per kg.
Menurut Syailendra, penurunan telur ayam ini sejalan dengan turunnya harga di peternak, dimana pada minggu ketiga September berkisar Rp 19.000 per kg.
Sementara, harga cabai rawit merah menurun disebabkan harga di tingkat petani hanya sekitar Rp 10.500 per kg. Harga ini menurun 4,5% dibandingkan bulan lalu. "Untuk komoditi cabai merah keriting dan cabai merah besar harganya saat ini cenderung naik baik di tingkat eceran maupun petani," kata Syailendra.
Selanjutnya: Jaga kinerja ekspor, Kemendag siapkan strategi jangka pendek dan menengah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News