kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.672.000   -6.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.585   -130,00   -0,79%
  • IDX 6.271   -214,85   -3,31%
  • KOMPAS100 907   -39,76   -4,20%
  • LQ45 704   -27,76   -3,80%
  • ISSI 197   -7,32   -3,58%
  • IDX30 365   -13,68   -3,62%
  • IDXHIDIV20 445   -14,85   -3,23%
  • IDX80 103   -4,03   -3,77%
  • IDXV30 108   -4,81   -4,27%
  • IDXQ30 120   -4,00   -3,23%

Ini tantangan untuk Jokowi terkait kabinet


Kamis, 07 Agustus 2014 / 09:10 WIB
Ini tantangan untuk Jokowi terkait kabinet
ILUSTRASI. Penyaluran kredit perbankan tumbuh 10,2% secara tahunan menjadi Rp 6.284,6 triliun pada Januari 2023. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/18.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, Joko Widodo harus merancang susunan kabinet yang menyenangkan semua pihak. Menurut Siti, penyusunan kabinet yang efektif menjadi tantangan bagi Jokowi setelah dinyatakan sebagai presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Siti menjelaskan, Jokowi sukses memenangkan pertarungan di Pemilu Presiden 2014 karena mendapatkan dukungan dari beberapa partai yang turut mengantarkannya meraih kemenangan.

"Jadi ini tantangan untuk Jokowi membentuk kabinet yang win win solution," kata Siti, saat dihubungi, Rabu (6/8/2014).

Ia melanjutkan, manfaat dari kabinet yang dibentuk Jokowi bukan hanya untuk meringankan tugasnya sebagai presiden atau mempertimbangkan kader kompeten dari partai politik yang mendukungnya. Yang utama, lanjut Siti, harus memberikan keuntungan untuk masyarakat.

"Enak untuk partai pendukung, meringankan tugas presiden, dan memberikan manfaat untuk publik," ujarnya.

Siti berharap Jokowi tak gegabah dalam membentuk kabinet pemerintahannya. Semua sisi harus menjadi bahan pertimbangan, khususnya rekam jejak sang calon menteri.

"Namanya gado-gado pemanfaatan, jangan kaku soal profesional atau dari kalangan partai politik. Yang penting track record, kalau tidak jelas jangan direkrut," ungkapnya.

Jokowi-Jusuf Kalla dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019 oleh KPU. Perolehan suara Jokowi-JK unggul sekitar delapan juta suara dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Hingga saat ini, Jokowi-JK belum menyampaikan mengenai kabinet yang akan dibentuk menyusul masih adanya gugatan hasil pemilu oleh Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×