Reporter: Noverius Laoli | Editor: Andri Indradie
JAKARTA. Ada sejumlah pertimbangan yang sedang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum memilih Menteri Keuangan yang baru pengganti Agus Martowardojo yang terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI).
Menurut Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Hatta Rajasa, calon menteri baru itu harus memiliki kapasitas yang baik dalam mengamankan penerimaan negara karena menkeu itu merupakan bendahara negara.
"Yang namanya Menkeu itu kan bendahara negara, maka yang pertama ia pertama harus mampu mengamankan penerimaan negara, pajak dan non-pajak itu diamankan dengan berbagai policy-nya," ujar Hatta usai menghadiri rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Kamis (4/4).
Selain itu, Hatta bilang, menkeu baru juga harus memiliki kemampuan menjaga fiskal agar sehat. Termasuk di dalamnya belanja dan hal yang berkaitan dengan sustainbelity fiskal. Presiden juga, ujar Hatta, menginginkan menkeu yang bisa berkoordinasi dengan baik, dengan moneter. Artinya, menkeu baru harus memahami makro policy, termasuk di dalamnya makroekonomi dan stabilitas ekonomi.
Presiden juga mempertimbangkan bahwa seorang menkeu harus mengetahui sektor riil. Artinya bagaimana sektor rill ini bergerak. Ambil contoh sebuah perusahaan memerlukan insetif. Dan Menkeu baru harus memahami itu dan memberikan insentif untuk bisa bergerak. Tujuannya supaya pertumbuhan ekonomi tetap tinggi.
Selain itu, Hatta juga memberikan sedikit bocoran bahwa menkeu baru tidak jauh dari nama-nama yang beredar selama ini. Saat ini, nama-nama calon menteri keuangan yang baru dan beredar di media adalah Darmin Nasution, Gita Wirjawan, Chatib Basri, Mahendra Siregar, hingga Anny Ratnawati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News