kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Ini strategi Ahok "jinakkan" DPRD DKI


Kamis, 11 September 2014 / 21:37 WIB
Ini strategi Ahok
ILUSTRASI. 4 Waktu Terbaik untuk Olahraga di Bulan Ramadan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Wakil Gubetnur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja mengaku sudah menyiapkan strategi khusus untuk menjinakkan anggota DPRD DKI, bila dia nanti telah menjadi Gubernur DKI menggantikan Joko Widodo yang menjadi presiden.

Basuki berkeyakinan strategi ini akan membuat semua usulan program pembangunan yang ia canangkan tak akan dijegal oleh para wakil rakyat tersebut, sekalipun dirinya sudah bukan lagi anggota partai politik mana pun. Apakah strategi itu?

“Kalau saya kerja dengan jujur masa iya DPRD tidak mau dukung? Kalau saya punya hati nurani untuk membangun Kota Jakarta, masa anggota dewan tidak dukung. Kecuali kalau mereka tidak punya hati nurani," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (11/9).

Tak hanya itu, Basuki mengklaim keluarnya ia dari Partai Gerindra bukan berarti membuat hubungannya dengan para anggota DPRD dari partai berlambang garuda itu lalu jadi merenggang.

Basuki pun mengaku punya hubungan baik dengan anggota DPRD dari partai-partai lain. “Saya punya banyak teman kok di DPRD DKI. Hubungan saya dengan partai politik juga baik-baik saja. Yang enggak baik sama saya kan yang punya kepentingan,” ujar mantan anggota DPR itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa partai politik terlihat berupaya merekrut Basuki begitu dia mengundurkan diri dari Partai Gerindra, Rabu (10/9/2014). Namun, Basuki menyatakan belum akan bergabung ke partai apa pun di sisa masa jabatannya di DKI ini.

"Mau ngapain (langsung gabung ke partai politik)? Kamu memangnya kalau habis cerai langsung kawin? Ada masa idah-nya (masa tunggu), kan?," kata mantan Bupati Belitung Timur itu. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×