kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.093   -3,62   -0,05%
  • KOMPAS100 1.059   -2,98   -0,28%
  • LQ45 833   -2,60   -0,31%
  • ISSI 215   0,33   0,15%
  • IDX30 425   -1,29   -0,30%
  • IDXHIDIV20 513   -0,16   -0,03%
  • IDX80 121   -0,40   -0,33%
  • IDXV30 124   -0,90   -0,72%
  • IDXQ30 142   -0,21   -0,15%

Ini solusi jitu pemerintah soal flu burung


Senin, 14 Januari 2013 / 19:43 WIB
Ini solusi jitu pemerintah soal flu burung
ILUSTRASI. Spesifikasi & harga HP Vivo Y21: Hanya Rp 2 jutaan dengan teknologi Extended RAM


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah mengklaim telah menemukan vaksin virus Avian Influenza (AI) H5N1 atau flu burung yang selama ini sering menyerang unggas di Indonesia. Rencananya, awal Februari nanti pemerintah akan langsung memproduksi vaksin penyakit yang bikin khawatir peternak ini.

"Alhamdulillah vaksin sudah ditemukan, sehingga nanti kami produksi awal Februari sebanyak 1 juta vaksin," kata Menteri Pertanian Suswono di Istana, Senin (14/1). Setelah diproduksi, Suswono berjanji akan melakukan proses vaksinasi di bulan Februari tersebut.

Vaksi tersebut untuk mencegah virus flu burung dengan varian clade 2.3.2 yang belakangan banyak menyerang dan membunuh ribuan itik di Indonesia, sejak dua bulan terakhir. Saat ini. vaksin tengah diproduksi Pusat Veteriner Farma dan produsen-produsen lainnya.

"Sehingga tidak perlu khawatir lagi, karena sudah ditemukan (vaksin) varian baru itu yang 2.3.2. Jadi tinggal implementasi aja di lapangan," katanya. Sejauh ini Kementerian Pertanian terus melakukan pemantauan penyebaran flu burung di sejumlah daerah.

Suswono melihat adanya migrasi dan penyebaran flu burung tersebut hingga ke luar Jawa.  "Seperti yang terjadi di Riau. Salah satu daerah terkena virus justru merupakan hasil migrasi dari Cirebon," katanya.

Untuk itu, langkah antisipasinya yang akan dilakukan pemerintah adalah melokalisir daerah terkena virus flu burung. Disamping itu juga melakukan vaksinasi. "Mudah-mudahan tidak berkembang lebih jauh. Persoalannya banyak peternak itik berubah-ubah, nah ini yang repot," katanya.

Selain itu, Suswono juga membantah adanya dugaan bioterorisme terkait kasus flu burung. "Kalau sampai bio terorisme kayaknya belum sampai. Tetapi yah kewaspadaan itu penting. Ke depan hal-hal itu mungkin saja terjadi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×