kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Atasi flu burung, pemerintah siapkan Rp 225 miliar


Jumat, 11 Januari 2013 / 20:55 WIB
Atasi flu burung, pemerintah siapkan Rp 225 miliar
ILUSTRASI. Tidak Hanya Nikmat, Jamur juga Memiliki Manfaat yang Luar Biasa untuk Tubuh


Reporter: Fahriyadi | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 215 miliar untuk mengatasi dampak flu burung yang mewabah belakangan ini. Menteri Pertanian Suswono mengatakan, dana ini akan dipakai untuk mengganti ternak yang dimusnahkan akibat terjangkit virus flu burung.

"Kami juga meminta masing-masing instansi untuk meningkatkan biosecurity," ujar Menteri Pertanian Suswono dalam Rapat Koordinasi penanganan virus flu burung di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Jumat (11/1).

Selain anggaran Rp 215 miliar, pemerintah juga menyiapkan 1 juta vaksin sebagai penangkal virus ini. Suswono menyatakan, pemerintah telah berhasil menemukan vaksin penangkal itu dan mempercepat proses produksi secara massal awal Februari ini.

Suswono memastikan hingga saat virus flu burung belum menjangkiti manusia. Namun, dia menyatakan kemungkinan tersebut tetap ada.

Sampai saat ini, Kementerian Pertanian mencatat ada 160.000 itik yang mati di 12 provinsi seperti di Jawa dan Lampung. Untuk mengantisipasi penyebaran virus agar tidak meluas, pemerintah juga akan memantau proses distibusi unggas.

Menurutnya, proses itu akan dilakukan dengan mengawasi peredaran itik yang terjangkit virus tidak menyebar ke tengah masyarakat. Kendati virus flu burung dinyatakan telah berevolusi dari H5N1 menjadi H5N1 232, Suswono mengaku penyebarannnya masih dapat ditangani. Dia menyatakan belum menetapkan hal tersebut menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×