Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah tampaknya serius menyelidiki dugaan penyebaran virus flu burung jenis baru (H5N1 clade 2.3.2) sebagai upaya bioterorisme. Buktinya, pemerintah membentuk tim terpadu yang melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN).
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menyatakan, penyebaran virus flu burung secara sengaj ini masih sebatas dugaan. "Tapi kami selediki, pasti akan dikaji," katanya, Kamis (10/1).
Djoko memastikan tim tersebut sudah bekerja. Kendati demikian, dia mengaku mengaku belum ada laporan yang masuk.
Djoko sebenarnya meragukan adanya upaya bioterorisme dengan tujuan menggoyang ketahanan pangan Indonesia. Cuma, dia melihat dugaan tersebut harus diwaspadai.
Sebagai informasi dugaan adanya upaya bioterorisme dalam kasus flu burung yang kini terjadi di sampaikan oleh Komisi Nasional Pengendalian Zoonosis. Kecurigaan awal berdasarkan fisik itik di Brebes--daerah pertama yang terjangkit virus flu burung baru--kecil-kecil. Jenis itik itu berasal dari luar negeri.
Virus flu itik ini sendiri sudah menyebar di sejumlah negara, di antaranya Cina, Vietnam, Thailand, dan Bangladesh. Di Indonesia, varian ini pertama kali ditemukan di Brebes dan sudah menjangkiti 56 kabupaten/kota, di Jawa dan Sumatera. Pemerintah hingga kini belum mengetahui mengapa Brebes menjadi daerah yang pertama kali diserang virus tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News