kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Ini rencana Bang Yos setelah resmi jadi Kepala BIN


Rabu, 08 Juli 2015 / 14:45 WIB
Ini rencana Bang Yos setelah resmi jadi Kepala BIN


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Setelah melalui berbagai pandangan pro dan kontra, Jenderal purnawirawan TNI Sutiyoso akhirnya sah menjadi Kepala badan Intelijen Negara (BIN). Hari ini (8/7), presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil sumpah dan janji jabatan Bang Yos sebagai Kepala BIN.

Usai pelantikan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai pekerjaan intelejen itu terkait dengan informasi. Oleh karenanya, BIN di bawah kepemimpinannya akan menjadi lembaga yang lebih terbuka untuk berbagai informasi.

Salah satu fokus utama dirinya setelah dilantik adalah menambah personil anggota intelijen. Apalagi, dalam waktu dekat sejumlah daerah bakal menggelar Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) langsung serentak.

Saat ini, rata-rata dua anggota intelejen mengawasi tiga kabupaten. Hal itu dianggap tidak masuk akal. Idealnya, satu kabupaten harus diawasi oleh dua hingga tiga anggota Intelijen. "Targetnya, dalam waktu dekat BIN akan merekrut 1.000 personel anggota baru," ujar Bang Yos, Rabu (8/7) di Istana Negara, jakarta.

Selain itu, Bang Yos juga bilang, BIN di bawah kepemimpinannya akan memberikan peluang lebih besar kepada masyarakat untuk memberikan informasi. Namun demikian, ia menilai tidak memungkiri untuk melanjutkan sejumlah program yang telah dibuat oleh Kepala BIN sebelum dia.

Salah satunya, terkait dengan upaya menangkal paham radikalisme, dan terorisme. Dalam hal ini, memantau informasi menjadi penting.

Untuk itu, Bang Yos mengaku akan mencari berbagai referensi mengenai penanggulangan dua isu tersebut. Terutama referensi dari negara-negara besar, seperti Rusia dan Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×