CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.659   81,00   0,51%
  • IDX 7.332   88,06   1,22%
  • KOMPAS100 1.127   9,87   0,88%
  • LQ45 892   4,97   0,56%
  • ISSI 223   2,64   1,20%
  • IDX30 459   2,13   0,47%
  • IDXHIDIV20 554   0,51   0,09%
  • IDX80 129   0,93   0,73%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 154   0,38   0,25%

Ini penjelasan Ratna Sarumpet soal artikel Time


Kamis, 26 Juni 2014 / 12:56 WIB
ILUSTRASI. Kiri ke kanan: Chitra Subyakto, Perwakilan generasi muda dari Hyundai Motors Indonesia & Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, dan Richard Kyle saat memperkenalkan Hyundai IONIQ 5 di ajang IIMS 2022.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Aktivisi HAM, Ratna Sarumpaet tengah bersitegang dengan salah satu jurnalis TIME, Yenny Kwok. Ini buntut dari kicauannya di akun resmi Twitter atas artikel Time dengan judul 'This Indonesian Nazi Video Is One of the Worst Pieces of Political Campaigning Ever'.

Akibatnya, Ratna pun mendapatkan kecaman dari netizen. Terlebih Ratna mengunggah foto Yenny bersama anaknya. Lalu apa penjelasan Ratna perihal ini.

Kepada KONTAN, Kamis (26/6), Ratna menjelaskan yang dilakukannya sebatas spontanitas. Tidak ada niatan untuk menuduh atau menghina Yenny. "Itu hanya spontanitas saja. Saya hanya meminta konfirmasi perihal ini," katanya.

Menurut Ratna, artikel yang ditulis Yenni tidak didasari fakta. "Isi tulisannya tidak sesuai dengan judul," paparnya.

Di mana dalam artikel tersebut menyoroti soal pemakaian kostum oleh Ahmad Dhani yang mirip seragam pemimpin Schutzsaffel (SS), Heinrich Himmler. "Ini ditulis sebagai kampanye terburuk, seharusnya dalam artikel itu juga ada pembanding video yang lainnya," jelasnya.

Bagi Ratna, tulisan yang terbit Rabu (25/6) itu berbau politis dan tendesius. Ratna pun kian tersinggung setelah mengetahui si penulis tak lain warga Indonesia. "Saya jadi uring-uringan, lalu spontan untuk nge-twit," paparnya.

Dirinya langsung meminta konfirmasi soal artikel itu. Ratna pun membantah jika kicaunnya berbau menghina atau pun rasis. "Tidak ada tulisan saya yang menegaskan penghinaan," katanya.

Untuk itu, Ratna pun tak gentar jika nantinya Yenny membawa persoalan ini ke polisi. "Saya siap menguji tulisan saya di polisi," paparnya.

Ratna juga mengaku sudah menghapus foto Yenny dan anaknya yang telah ia unggah. "Kalau Yenny merasa sedih perihal ini saya minta maaf, tetapi kalau saya harus minta maaf karena dianggap telah menghina dan mencuri foto, nanti dulu," jelasnya.

Terlepas kasus ini, Ratna mengaku sedih lantaran pemilu presiden (pilpres) saat ini menjadikan demokrasi tidak ideal. Semuanya menjadi hitam-putih antaran dua kubu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Ini sangat menyedihkan," jelasnya.

Makanya, Ratna mengaku memutuskan untuk masuk dalam dua kubu pasangan capres saat ini. Ini sekaligus menampik tudingan jika dirinya masuk dalam tim sukses (timses) salah satu pasangan capres.

Sebelumnya, Ratna dikecam netizen akibat kicuannya. Berikut salah satu kicuan Ratna:

#YenniWok 1998 di Kramat sekarang kerja untuk TIME/CNN. Di TIME http://ti.me/1yMzcoo ia (Yenny) permalukan Indonesia di CNN malsuin survey???" tulis Ratna dalam foto Yenny dan anaknya di akun Twitter resminya, Rabu (25/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×