kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.299   14,00   0,09%
  • IDX 7.162   44,60   0,63%
  • KOMPAS100 1.043   8,62   0,83%
  • LQ45 802   7,46   0,94%
  • ISSI 232   1,49   0,65%
  • IDX30 417   2,34   0,57%
  • IDXHIDIV20 488   3,07   0,63%
  • IDX80 117   0,88   0,75%
  • IDXV30 120   0,07   0,06%
  • IDXQ30 134   0,97   0,73%

Ini misi Tito memimpin BNPT


Rabu, 16 Maret 2016 / 14:44 WIB
Ini misi Tito memimpin BNPT


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Inspektur Jenderal (Pol) Tito Karnavian optimistis mampu memimpin BNPT dengan baik. 

Ia merasa punya bekal yang cukup dalam bidang pemberantasan terorisme sejak tahun 1999. 

Tito mengaku, tidak canggung dalam mengemban tugasnya yang baru dan apa yang harus dikerjakannya.

"Ada tiga tahap dalam penanganan terorisme. Pencegahan, penindakan hukum, dan rehabilitasi. Domain utama BNPT adalah pencegahan dan rehabilitasi. Itu yang akan saya laksanakan," ujar Tito, setelah dilantik menjadi Kepala BNPT oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (16/3).

Tito menegaskan, ia akan lebih menekankan bersinergi dengani TNI, Polri, kementerian dan lembaga hingga komunitas sipil dalam melakukan tugasnya.

"Kunci utamanya adalah bagaimana meyakinkan semua stakeholder untuk duduk bersama membuat program yang lebih kontekstual dan sistematis. Bagaimana mensinkronkan semuanya sehingga analisis menjadi lebih tajam," ujar Tito.

Rehabilitasi

Secara khusus, Tito menyoroti soal rehabilitasi. Ia mengatakan, BNPT sudah memiliki data kondisi kelompok radikal di Indonesia. 

Menurut Tito, masih ada kemungkinan mengembalikan mereka ke kehidupan normal atau meninggalkan ajaran-ajaran radikalnya. 

Ia mengatakan, mereka hidup dengan sistem berlapis di mana ada kelompok yang termasuk ideolog, pendukung, hingga simpatisan.

BNPT akan menyasar kelompok pendukung dan simpatisan untuk dideradikalisasi.

"Nah, itu harus diberikan treatment berbeda antara satu lapisan ke lapisan lain. Jangan dijadikan satu. Tapi teknisnya seperti apa saya tidak mau menyampaikan sangat detil karena ada yang masuk ke domain kegiatan intelijen," lanjut dia. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×