kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini maksud hati Jokowi bertemu PM Vietnam di AS


Selasa, 16 Februari 2016 / 09:48 WIB
Ini maksud hati Jokowi bertemu PM Vietnam di AS


Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia

CALIFORNIA. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berharap arus perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Vietnam meningkat. Hal ini diungkapkan Jokowi ketika melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung.

Keduanya menyempatkan bertemu di Ruang Pertemuan Miramonte, India Wells, California, Senin pagi waktu setempat, sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-AS digelar di lokasi yang sama. 

Beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, antara lain kerja sama perdagangan dan investasi. Selain itu, hasil delimitasi batas maritim Indonesia dan Vietnam, serta rencana kunjungan kenegaraan ke Vietnam. 

"Di bidang perdagangan dan investasi, kami berharap kedua negara dapat meningkatkan kerja sama untuk mewujudkan target perdagangan US$ 10 miliar pada tahun 2018," kata Presiden.

Hingga 2015, tercatat nilai perdagangan Indonesia dan Vietnam telah mencapai US$ 5,3 miliar.

Perdana Menteri Nguyen Tang Dung menyambut baik ajakan untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.

Ia juga menyampaikan minat investor Vietnam untuk di bidang pertanian serta minyak dan gas Indonesia.

Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo juga menyambut baik hasil pertemuan teknis penetapan batas ZEE Indonesia dan Vietnam pada bulan Desember 2015.

Presiden Jokowi mengharapkan agar segera diadakan konsultasi untuk penyelesaian batas maritim ZEE kedua negara.

Presiden menegaskan bahwa Indonesia sering dirugikan oleh praktik illegal fishing sehingga berharap agar pertemuan penetapan ZEE kedua negara bisa mengurangi ketidakpastian mengenai batas-batas maritim.

Menutup pertemuan bilateral itu, Presiden Jokowi menyampaikan keinginannya untuk memenuhi undangan PM Nguyen Tan Dung melakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam pada tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×