kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Lima Arahan Presiden Jokowi untuk BNPB dalam Rakornas Penanggulangan Bencana


Rabu, 23 Februari 2022 / 13:05 WIB
Ini Lima Arahan Presiden Jokowi untuk BNPB dalam Rakornas Penanggulangan Bencana
Presiden Joko Widodo bersama Kepala BNPB Suharyanto saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2022,?Rabu (23/02/2022).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sejumlah arahan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai salah satu pilar utama penanganan bencana di Tanah Air.

Pertama, Jokowi mengatakan, budaya kerja BNPB harus siaga, antisipatif, responsif dan adaptif. Semua ketidakterdugaan datangnya bencana harus mampu ditangani untuk memperkecil risiko bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Kedua, orientasi pada pencegahan harus diutamakan. Di mana beberapa jenis bencana dapat dikurangi atau dicegah sebelumnya, misalnya penghijauan dan penanaman vegetasi untuk mencegah terjadinya banjir maupun longsor.

Pelestarian lingkungan, bendungan pendalaman sungai dan saluran air dan lainnya, diminta dilakukan secara sinergis antara BNPB dengan kementerian lembaga terkait termasuk Pemda dan masyarakat.

“Ini agar dilakukan di beberapa daerah. Di Jawa Barat yang banyak, di Jawa Tengah yang banyak, di Sulawesi juga ada, NTB juga ada, agar penanaman vetiver lebih digalakkan, pelestarian lingkungan, bendungan, pendalaman sungai dan saluran air, dan lain-lainnya,” kata Jokowi dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/2).

Baca Juga: Presiden Pastikan Kepala Otorita IKN Segera Dilantik, Bukan Orang Parpol

Ketiga, infrastruktur untuk mengurangi risiko bencana harus terus ditingkatkan dengan dilakukan bersama-sama masyarakat dan pemerintah. Jokowi juga mengingatkan agar infrastruktur tersebut tidak hanya ditingkatkan saja, tetapi harus dicek secara berkala.

Misalnya, jalur-jalur evakuasi harus terus disiagakan, demikian juga instrumen-instrumen peringatan dini harus terus ditingkatkan dan dicek secara rutin.

"Ini yang sering kita tidak disiplin di sini. Cek secara rutin, Saya tahu tidak semua pengadaan alat ini dilakukan BNPB tapi saya minta BNPB ikut terlibat dan mengingatkan kementerian terkait untuk menjalankan tugas karena ini sekali lagi menyangkut keselamatan rakyat," tegasnya.

Keempat, BNPB diminta aktif mengajak seluruh aparat pemerintah pusat maupun daerah agar semua program pembangunan harus berorientasi pada tanggung bencana. 

Misalnya perizinan usaha yang dikeluarkan harus mempertimbangkan risiko bencana, pembangunan infrastruktur harus mengurangi risiko bencana.

"Sering kita bangun lupa mengenai ini pengarusutamaan kebijakan tangguh bencana harus terus diutamakan," imbuhnya.

Kelima, perlunya membangun sistem edukasi kebencanaan terutama di wilayah-wilayah rawan bencana. Jokowi menyebut budaya sadar kebencanaan harus dimulai sejak dini baik dari individu, keluarga, komunitas, sekolah sampai lingkungan masyarakat.

Kembali ditegaskan, penanggulangan bencana harus dilakukan secara terpadu dan sistematik guna mewujudkan Indonesia tangguh terhadap bencana.

“Rencana Induk Penanggulangan Bencana tahun 2020-2044 harus dilaksanakan dengan penuh komitmen, penuh tanggung jawab. Semua tahapan harus dilaksanakan secara disiplin dan konsisten,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×