Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah dalam menekan inflasi pangan, telah berhasil. Inflasi harga pangan bergejolak sudah kembali ke kisaran sasaran 3% hingga 5% pada April 2023.
Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pangan pada bulan lalu sebesar 3,74% YoY, yang juga lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 5,83% YoY.
Namun, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengingatkan, perlunya upaya untuk tetap menjaga pasokan pangan.
Terlebih, pasokan pangan yang erat kaitannya dengan perubahan musim.
Baca Juga: Inflasi Pangan Sudah Kembali ke Sasaran, Pemerintah Tetap Harus Waspada
"Yang perlu diperhatikan, adalah komoditas yang harganya sangat tergantung faktor musiman. Ini krusial dalam menjaga stabilitas inflasi pangan bergejolak," tutur Riefky kepada Kontan.co.id, Rabu (17/5).
Riefky mengingatkan, salah satu komoditas yang perlu diperhatikan adalah beras. Terlebih beras merupakan pangan pokok masyarakat Indonesia.
Selain itu, komoditas telurayam juga perlu diperhatikan. Terlebih, pada saat ini telur ayam menjadi salah satu komoditas pangan dengan harga selangit.
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira juga mengingatkan, ada beberapa komoditas pangan yang perlu dijaga pemerintah.
Menurut Bhima, komoditas yang perlu dijaga adalah beras, bawang merah, telur ayam, daging ayam, juga ikan.
Ini juga sehubungan dengan ancaman El Nino yang menghantui Indonesia, yang juga akan berpengaruh pada kondisi inflasi pangan bergejolak.
Baca Juga: Jaga Inflasi Pangan, Berikut Upaya Badan Pangan Nasional
Bhima mengingatkan, El Nino yang pernah terjadi di Indonesia pada tahun 2015 sempat membawa dampak cukup besar terhadpa sektor tanaman pangan hingga perikanan.
Dengan demikian, perlunya upaya ekstra pemerintah dalam menjaga pasokan dan distribusi komoditas pangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News