Reporter: Rr Dian Kusumo Hapsari | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, akhirnya angkat bicara soal dugaan suap pengadaan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik Diebold Inc.
Menurut Dahlan, saat ini pihaknya sudah meminta kepada sejumlah bank BUMN untuk membuat dan memberikan laporan keuangan terkait dugaan suap tersebut.
“Saya sedang menindaklanjuti masalah ini. Saya sudah meminta kepada seluruh bank BUMN untuk membuat dan memberikan laporannya," kata Dahlan usai melakukan Rapat Pimpinan di kantor Pelindo II, Jakarta, Kamis (24/10).
Namun begitu, lanjut Dahlan, dirinya belum mengetahui secara pasti bank BUMN mana saja yang diduga terlibat suap pengadaan ATM tersebut.
Alasannya, pihak SEC mengatakan, bahwa penyuapan tersebut dilakukan oleh bank-bank milik pemerintah Indonesia. Dengan kata lain, SEC tidak menyebut ‘bank BUMN’.
“SEC tidak menyebutkan bank BUMN ya. Ini harus diperhatikan, mereka hanya menyebut bank pemerintah. Yang di sebut bank pemerintah itu kan, termasuk di dalamnya Bank Pembangunan Daerah (BPD)," imbuh Dahlan.
Itu sebabnya, Dahlan hanya bisa meminta laporan kepada manajemen bank BUMN terkait kasus tersebut.
"Saya meminta kepada bank BRI dan Mandiri untuk mengusut hal ini. Untuk BPD saya tidak berwenang, karena bukan wilayah saya," tegasnya.
Sekadar informasi, SEC menyebutkan, Diebold menghabiskan dana sekitar US$ 1,75 juta untuk memberikan hadiah kepada para pejabat senior di Bank BUMN Indonesia dan China untuk pengadaan mesin ATM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News