Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku selama ini mendapatkan banyak keluhan, aspirasi dan masukan dari kalangan dokter serta tenaga medis selama kurang lebih sembilan tahun memerintah di Indonesia. Keluhan tersebut disampaikan lewat pesan singkat atau SMS dan media sosial.
"Sudah sembilan tahun lebih, suara masyarakat dari berbagai gaya bahasa, yang ingin saya ketahui apa pemikiran mereka yang dirasakan dan kemudian kalau ada kritik, apa kritiknya. Nah keluhan itu mengarah pada permintaan diberikannya tambahan insentif kepada para dokter dan tenaga medis," ujar SBY dalam rapat terbatas masalah insentif dokter program BPJS di Kantor Presiden, Rabu (8/1).
Presiden memberikan contoh bagaimana merespons kalangan dokter dan tenaga medis yang terus mengeluh dan meminta insentif kepadanya melalui istrinya.
"Kebetulan karena istri saya, bu Ani kebanjiran pesan dari berbagai kalangan, maka kemarin saya pikirkan tolong sampaikan jawaban saya melalui instagram Ibu Ani supaya beliau, para dokter dan kalangan medis mengetahui kita terus dan sedang bekerja,"terangnya.
Dari berbagai keluhan tersebut, SBY menilai perlunya dilakukan evaluasi menyangkut implementasi program BPJS, khususnya menyangkut insentif para dokter dan tenaga medis.
Selain itu, akan ada juga perbaikan dan evaluasi secara menyeluruh mengenai sistem baru, keterampilan baru, program baru dan semua yang menyangkut kekurangan program BPJS.
SBY mengklaim, bahwa selama tiga hari terakhir ia terus berpikir dan memastikan bahwa program BPJS Kesehatan tetap bisa bermanfaat bagi rakyat, khususnya mereka yang miskin dan tidak mampu.
SBY juga mengklaim memikirkan tentang insentif para dokter dan tenaga medis, seraya menghitung kemampuan anggaran negara untuk membayar insentif tersebut.
Namun, SBY menegaskan insentif itu perlu ditingkatkan lagi sehingga kalangan medis mendapatkan perlakukan yang adil dan layak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News