kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini kata Gubernur BI saat investor asing lepas aset dari pasar domestik


Kamis, 19 Maret 2020 / 17:57 WIB
Ini kata Gubernur BI saat investor asing lepas aset dari pasar domestik
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia secara live streaming di Jakarta, Kamis (19/3/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengatakan bahwa saat ini investor global tengah menghadapi tekanan akibat ketidakpastian yang sangat tinggi sehingga mereka memilih untuk melepas asetnya, baik saham maupun surat Berharga Negara (SBN).

"Dan sekarang, cash is king!" jelas Gubernur PI Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara virtual lewat akun Youtube resmi BI, Kamis (19/3).

Baca Juga: BI pangkas suku bunga acuan, rupiah tetap loyo ke level Rp 15.913 per dolar AS

Namun, Perry menekankan bahwa pemindahan tersebut bukan masalah fundamental, akan tetapi memang cenderung bentuk kepanikan akibat premi risiko yang tinggi.

Meski begitu, Perry juga mengatakan bahwa ketidakpastian global ini membuat aliran investasi portofolio mengalami pembalikan modal.

Ia memerinci, investasi portofolio yang masuk secara netto sebesar US$ 5,1 miliar, dari awal tahun hingga Februari 2020.  Namun, turun menjadi US$ 365 juta hingga 17 Maret 2020, atau lebih rendah dari perkembangan kuartal IV-2019 yang secara netto tercatat seebsar US$ 6,59 miliar.

Baca Juga: Kondisi sedang bergejolak, sejumlah perusahaan tetap terbitkan obligasi

"Penyesuaian aliran modal asing di pasar keuangan domestik akibat Covid-19 ini yang menekan nilai tukar rupiah," tambah Perry.\



TERBARU

[X]
×