Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 bisa mencapai kisaran 5,3% hingga 5,7%.
Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Kementerian PPN/Bappenas Eka Chandra Buana menyampaikan, ada beberapa faktor yang membuat pemerintah percaya diri menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 cukup tinggi.
Pertama, berlanjutnya program-program hilirisasi di tahun depan. Dalam paparannya, Eka menyampaikan bahwa 37 smelter nikel sedang beroperasi, 39 smelter saat ini sedang dalam tahap pembangunan, dan 35 smelter masih dalam tahap perencanaan.
Kemudian, dua perusahaan smelter tembaga yakni PT Amman dan PT Freeport akan mulai berproduksi pada tahun 2024. Selain itu, pada tahun 2024 ada peningkatan kapasitas input smelter bauksit sebesar 1 juta ton pada tahun 2024.
Baca Juga: Butuh Investasi Rp 7.138,7 Triliun untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2024
Kedua, adanya pemulihan sektor pariwisata di tahun depan. Seperti yang diketahui, target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini sebesar 8,9 juta dan pada tahun depan sebesar 9,5 juta hingga 14,3 juta. Sementara nilai devisa pariwisata tahun ini ditargetkan sebesar US$ 2,07 miliar hingga US$ 5,95 miliar, dan di tahun 2024 sebesar US$ 7,38 hingga US$ 13,08 miliar.
Ketiga, Eka menyebut, dukungan infrastruktur untuk 21 kawasan prioritas pada tahun 2024 juga akan menjadi penopang perekonomian Indonesia di tahun depan. Misalnya saja, DPP Danau Toa, KSPN Dieng, hingga Food Estate.
"Dengan gambaran tersebut maka kita berharap atau percaya bahwa kita akan tumbuh 5,3% sampai 5,7% (pertumbuhan ekonomi)," ujar ujar Eka dalam acara Kick Off Meeting Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024, dikutip Senin (27/2).
Selain itu, dirinya menyampaikan, target kondisi ekonomi yang diinginkan pemerintah di tahun depan adalah terjaganya iklim investasi yang kondusif, peningkatan produktivitas, daya beli masyarakat yang terjaga, hingga meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News