kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.498.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.869   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.192   -4,06   -0,06%
  • KOMPAS100 1.106   -0,50   -0,05%
  • LQ45 877   0,27   0,03%
  • ISSI 220   -0,70   -0,32%
  • IDX30 449   -0,14   -0,03%
  • IDXHIDIV20 540   -0,97   -0,18%
  • IDX80 127   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 135   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 149   0,00   0,00%

Ini dua sebab kemungkinan Tesla ogah berinvestasi di Indonesia


Kamis, 25 Februari 2021 / 09:46 WIB
Ini dua sebab kemungkinan Tesla ogah berinvestasi di Indonesia
ILUSTRASI. Tesla disebut lebih memilih membangun pabrik terbarunya di India ketimbang Indonesia. REUTERS/Mike Blake


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar soal kelanjutan investasi Tesla di Indonesia masih belum ada titik terang. Teranyar, Tesla disebut lebih memilih membangun pabrik terbarunya di India ketimbang Indonesia. 

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad, mengatakan, ada beberapa hal yang membuat Tesla lebih memilih melakukan invetasi di India. Pertama, soal biaya investasi yang akan dikeluarkan Tesla di India jauh lebih murah, menjadi alasan mengapa Indonesia gagal terpilih.

Termasuk perihal ekosistem investasi nasional yang dinilai kurang bersahabat, membuat beberapa investor global masih enggan untuk menanamkan modalnya di Tanah Air. 

“Ada dua hal mengapa Tesla akhirnya lebih memilih India. Pertama soal pajak, di Indonesia meskipun ada keringanan pajak kendaraan listrik, namun buat Tesla iklim pajak di India jauh lebih baik dibandingkan Indonesia,” ujar Tauhid, dalam keterangan tertulis (24/2/2021). 

Baca Juga: BKPM: Masih ada harapan Tesla berinvestasi di Indonesia

Menurutnya iklim pajak tidak sekedar soal tarif, melainkan soal kemudahan, serta birokrasi yang lebih cepat dan mudah.

Adapun alasan Tesla yang kedua, adalah soal tenaga kerja. Industri kendaraan listrik di India telah jauh lebih berkembang dibandingkan di Indonesia. Alhasil tenaga kerja di India memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan di Indonesia yang baru memulai pengembangan industri kendaraan listrik. 

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hari Setio memastikan negosiasi dengan Tesla tetap berjalan.

Baca Juga: Lebih tertarik dengan India, bagaimana kesepakatan Tesla dengan Indonesia?

Namun, ia enggan membeberkan perkembangannya, termasuk mengenai ketertarikan Tesla membangun energy storage system (ESS) di Indonesia. 

"Maaf saya ada Non-Disclosure Agreement (NDA). Tidak bisa disclose apa-apa," kata Seto kepada Kompas.com (18/2/2021).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beberapa Sebab Kemungkinan Tesla Enggan Berinvestasi di Indonesia"
Penulis : Dio Dananjaya
Editor : Agung Kurniawan

Selanjutnya: Luhut: 6 Kali video call, kesepakatan NDA RI-Tesla sudah ditandatangani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×