kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.044.000   9.000   0,44%
  • USD/IDR 16.459   23,00   0,14%
  • IDX 7.868   -17,40   -0,22%
  • KOMPAS100 1.102   -2,41   -0,22%
  • LQ45 799   -0,09   -0,01%
  • ISSI 269   -0,44   -0,16%
  • IDX30 414   0,03   0,01%
  • IDXHIDIV20 482   0,55   0,11%
  • IDX80 121   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 132   -1,06   -0,80%
  • IDXQ30 134   0,08   0,06%

Ini dia penyebab peningkatan uang beredar pada November 2021


Jumat, 24 Desember 2021 / 10:41 WIB
Ini dia penyebab peningkatan uang beredar pada November 2021
ILUSTRASI. Pemberi dan penerima uang rupiah.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada November 2021.

Bank Indonesia (BI) mencatat, M2 pada bulan laporan sebesar Rp 7.572,2 triliun, atau tumbuh 11,0% yoy. Ini lebih tinggi dari posisi Oktober 2021 yang sebesar Rp 7.491,7 triliun atau tumbuh 10,5% yoy.

“Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, pertumbuhan M2 pada November 2021 didorong oleh penyaluran kredit dan Aktiva Luar Negeri bersih,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam laporannya, Kamis (23/12).

Erwin kemudian memerinci, penyaluran kredit pada November 2021 tumbuh 4,4% yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 3,0% yoy.

Baca Juga: Likuiditas perekonomian meningkat pada November 2021

Peningkatan pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit produktif maupun kredit konsumtif.

Sedangkan aktiva luar negeri bersih pada November 2021 tumbuh sebesar 10,6% yoy atau naik dibandingkan Oktober 2021 yang sebesar 5,7% yoy, disebabkan oleh naiknya tagihan sistem moneter kepada bukan penduduk, seiring dengan peningkatan cadangan devisa.

Sementara itu, tagihan bersih kepada pemerintah pusat pada November 2021 tercatat stabil dari bulan Oktober 2021, yaitu tetap sebesar 30,4% yoy.

Namun, terdapat perlambatan kewajiban sistem moneter kepada pemerintah pusat berupa simpanan dalam rupiah karena penarikan, yang diimbangi dengan perlambatan tagihan kepada pemerintah pusat berupa kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×