kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ini beberapa catatan Indef terkait program pemulihan ekonomi nasional


Selasa, 12 Mei 2020 / 21:32 WIB
Ini beberapa catatan Indef terkait program pemulihan ekonomi nasional
ILUSTRASI. Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memberikan penjelasan kepada wisatawan mancanegara terkait penutupan sementara objek wisata Pantai Batu Belig di Badung, Bali, Rabu (1/4/2020). Pemerintah Kabupaten Badung memperpanjang penghentian operasional se


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Handoyo .

Meski demikian, Eko mengimbau agar stimulus di sektor pariwisata dapat ditunda sampai situasi kembali normal. Senada dengan Eko, Peneliti INDEF Riza Annisa Pujarama menilai alokasi anggaran awal untuk program PEN ini sudah cukup untuk kemudian dilakukan evaluasi kembali.

Riza melanjutkan, beberapa dukungan stimulus untuk usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) memang sudah cukup baik. Sama halnya dengan dukungan untuk BUMN, karena saat ini BUMN kondisinya tidak begitu baik, terutama yang bergerak di sektor transportasi termasuk BUMN penugasan dan BUMN karya.

"Hal yang menarik adalah stimulus pariwisata. Saya tidak tahu stimulus ini akan dikucurkan kapan, karena ini akan dapat efektif pada sektor pariwisata hanya jika penyebaran Covid-19 di Indonesia sudah dapat ditekan. Saya rasa secara rasional orang-orang akan menghindari berwisata meski diberi diskon," kata Riza.

Baca Juga: Yield tinggi menjadi alasan ramainya lelang SUN hari ini

Menurutnya, apabila stimulus di sektor pariwisata dilakukan untuk menarik wisatawan dan dilakukan dalam waktu dekat, maka akan lebih baik apabila dialihkan.

Pasalnya, selain dirasa tidak akan efektif, stimulus ini juga tidak sejalan dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19. Stimulus pariwisata seperti itu, akan lebih efektif dilakukan jika wabah sudah selesai dan masuk tahap pemulihan.

"Untuk beberapa hal memang perlu dilakukan tahun ini, terutama untuk menyelamatkan UMKM. Apalagi perekonomian domestik ditopang oleh UMKM, untuk sektor lain yang share terhadap produk domestik bruto (PDB)-nya besar mungkin bisa lebih diutamakan. Ini lebih ke masalah prioritas sebenarnya," ungkap Riza.

Riza menyarankan, sebaiknya stimulus untuk sektor pariwisata bisa ditunda dulu, serta perlu ada evaluasi bagaimana dampaknya. Terlebih, saat ini virus Covid-19 dapat bermutasi dan risiko gelombang kedua Covid-19 masih membayangi karena vaksin juga masih dalam penelitian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×